Sosialisasi Pembuatan Briket untuk Memanfaatkan Limbah Kayu Somel dan Tempurung Kelapa

Oleh Eji Rivani, Mahasiswa KKN Unand 2023, di Nagari Lareh Nan Panjang Selatan, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman.

DAERAH Sumatera Barat memiliki berbagai hasil alam yang banyak mulai dari komoditas perkebunan dan pertanian yang beragam dari masing-masing kabupaten dan kota. Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Barat adalah kabupaten Padang Pariaman yang memiliki hasil komoditas seperti kelapa.

Pemanfaatan kelapa sering kali digunakan dalam bahan baku masak, akan tetapi terdapat tempurung kelapa yang juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar masak sebagai pengganti minyak tanah maupun gas yang digunakan biasanya. Pemanfaatan inilah yang menjadi salah satu latar belakang program kerja dari mahasiswa KKN Universitas Andalas 2023 yang ada pada Nagari Lareh Nan Panjang Selatan ini.

Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakar masak dibentuk menjadi briket. Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar dan dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah maupun gas elpiji dan memiliki keunggulan dapat mempertahankan nyala api yang lebih lama, tidak terlalu berasap, dan dapat miliki nilai jual jika diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pembuatan briket ini bukan hanya memanfaatkan tempurung kelapa saja, melainkan juga menggunakan limbah kayu somel sebagai bahan bakunya.

Sebagai bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari di perkuliahan, mahasiswa KKN Unand melakukan sosialisasi pembuatan briket dari tempurung kelapa dan limbah somel sebagai bentuk pemanfaatan limbah dan dapat membantu perekonomian masyarakat di nagari.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di korong Ampalu Tinggi, nagari Lareh Nan Panjang Selatan pada hari Sabtu/ 12 Agustus 2023. Kegiatan ini diawali dengan penyampaian latar belakang program kerja, penyampaian materi mengenai apa itu briket, keunggulan, dan manfaat dari pembuatan briket ini. 

Selanjutnya dilakukan pengolahan secara bersama untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana cara pembuatan mulai dari proses pengumpulan bahan baku (tempurung kelapa dan limbah somel), pembakaran, penghalusan bahan baku, dan tata cara mengolah adonan dari briket tersebut.

Adapun bahan baku dari briket ini adalah tempurung kelapa, limbah kayu somel, tepung kanji, dan air. Ketika setelah terkumpul semua bahan baku tersebut, dilanjutkan dengan pembakaran hingga menjadi arang. Selanjutnya dihaluskan hingga partikel kecil lalu disaring dan menghasilkan arang. 

Terakhir bahan yang sudah dihaluskan ini dicampurkan dengan tepung kanji dan air dengan perbandingan 1: 10, 1 untuk perbandingan tepung kanji dan 10 untuk komposisi dari arang tersebut. Setelah itu, selanjutnya arang siap dicetak menjadi briket dan dimanfaatkan sebagai bahan baku bakar sebagai pengganti energi alternatif dari minyak tanah dan gas elpiji.

“Kegiatan sosialisasi dan pembuatan briket dari tempurung kelapa dan limbah somel ini disambut baik oleh masyarakat dan melalui kegiatan ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi nagari yang ada apakah itu berupa hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah yang ada. Sehingga potensi ini dapat membantu masyarakat dalam menambah informasi serta diharapkan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat jika diolah serta diproduksi secara banyak.” Menurut Hengky Fepriadi Silaban sebagai penanggung jawab dari program kerja sosialisasi dan pembuatan briket ini.

Selanjutnya wali nagari Lareh Nan Panjang Selatan, Zainal menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk inovasi yang ada dan dapat membantu dari segi ekonomi masyarakat, dan juga dapat memaksimalkan potensi yang ada di nagari.

Melalui salah satu program kerja dari mahasiswa KKN Universitas Andalas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat nagari dan juga hal ini sebagai salah satu bentuk nyata dari keberadaan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama belajar di perkuliahan.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News