Citizen Journalism

Berpisah Sementara, Bermakna Selamanya: Simak! Reaksi Normal Manusia terhadap Perubahan

DALAM dinamika kehidupan, seringkali kita harus berpisah dengan orang yang kita cintai untuk waktu yang lama. Ingatlah bahwa pemutusan sementara belum

Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA
Para mahasiswa internship, Universiti Kebangsaan Malaysia bersama Wakil Dekan 1, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas atau FIB Unand, saat kegiatan di Kampus Limau Manis, Kota Padang baru-baru ini. Sementara itu, pada mahasiswa FIB Unand, akan mengikuti kegiatan Credit Earning ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Asia Tenggara, bahkan Eropa. 

Oleh Ike Revita, Penulis adalah Dosen Prodi Magister Linguistik FIB Unand

DALAM dinamika kehidupan, seringkali kita harus berpisah dengan orang yang kita cintai untuk waktu yang lama. Ingatlah bahwa pemutusan sementara belum tentu berarti pemutusan selamanya.

Dalam artikel ini, penulis akan membahas pentingnya memahami perbedaan antara perpisahan sementara dan permanen, serta bagaimana mempertahankan hubungan bahkan ketika kita berada jauh satu sama lain.

Pengalaman berpisah sementara dapat menyebabkan masalah psikologis dan emosional. Lantaran mungkin merasa ada cemas, sedih, atau bahkan kehilangan ketika kita harus berpisah dengan orang-orang yang dekat dengan kita.

Namun, penting untuk diingat bahwa berpisah sementara adalah bagian dari perubahan hidup yang alami. Ini termasuk menetap di tempat yang jauh untuk menjalani pendidikan atau pekerjaan.

Meskipun demikian, pemisahan sementara juga membawa prospek dan peluang. Selama periode ini, kita memiliki kesempatan untuk berkembang, memperoleh pengetahuan, dan memperbaiki diri kita sendiri.

Para mahasiswa internship, Universiti Kebangsaan Malaysia bersama Wakil Dekan 1,  Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas atau FIB Unand, saat kegiatan di Kampus Limau Manis, Kota Padang baru-baru ini. Sementara itu, pada mahasiswa FIB Unand, akan mengikuti kegiatan Credit Earning  ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Asia Tenggara, bahkan Eropa.
Para mahasiswa internship, Universiti Kebangsaan Malaysia bersama Wakil Dekan 1, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas atau FIB Unand, saat kegiatan di Kampus Limau Manis, Kota Padang baru-baru ini. Sementara itu, pada mahasiswa FIB Unand, akan mengikuti kegiatan Credit Earning ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Asia Tenggara, bahkan Eropa. (ISTIMEWA)

Dari perspektif hubungan, menjaga jarak dengan orang lain dapat membantu kita lebih dekat dengan mereka karena kita belajar merindukan dan menghargai kehadiran mereka.

Tidak jarang, menjalani berpisah sementara dari orang-orang yang dekat disertai dengan berbagai masalah emosional. Dalam momen perpisahan ini, orang dapat mengalami berbagai perasaan, termasuk kecemasan, kesedihan, dan bahkan perasaan kehilangan.

Hal ini adalah reaksi normal manusia terhadap perubahan dalam lingkungan sosial kita. Namun, penting untuk diingat bahwa perasaan ini wajar dan sebagian merupakan bagian dari keseimbangan emosi kita.

Saat-saat seperti ini dalam hidup kita, kita mungkin khawatir tentang bagaimana kehidupan kita akan berjalan tanpa orang-orang yang kita sayangi.

Kita mungkin sedih karena tidak bisa lagi berbagi momen sehari-hari atau menghabiskan waktu bersama mereka seperti yang kita lakukan sebelumnya. Tidak jarang kita merasa kehilangan karena perpisahan sementara ini.

Perpisahan sementara merupakan bagian dari perubahan hidup alami. Terlepas dari kesulitan-kesulitan ini, penting untuk menerima berpisah temporer sebagai bagian yang alami dari perubahan hidup.

Ada saat-saat ketika seseorang memilih untuk melanjutkan studi atau mencari pekerjaan di luar negeri. Untuk berkembang secara pribadi dan profesional, ini adalah langkah-langkah yang diambil, yang mungkin merupakan bagian penting dalam perjalanan hidup kita.

Kita dapat mencoba melihat perpisahan sementara sebagai kesempatan untuk berkembang. Ini adalah waktu ketika kita dapat mengejar minat kita, mengejar hobi kita, atau memperdalam pengetahuan kita.

Berpisah sementara juga dapat membuka pintu bagi kita untuk menjalin hubungan baru atau mengalami budaya lain, yang membantu kita memperluas pandangan dunia kita.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved