Masyarakat Air Bangis Demo

Kapolda Sumbar: tak Ada Bentrokan saat Pemulangan Warga Air Bangis yang Demo, tapi Sedikit Maksa

Polda Sumbar mengakui adanya pemaksaan dalam pemulangan warga Air Bangis Pasaman Barat yang demo, Sabtu (5/8/2023).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di kawasan Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Polda Sumbar mengakui adanya pemaksaan dalam pemulangan warga Air Bangis Pasaman Barat yang demo, Sabtu (5/8/2023).

Ratusan warga tersebut sudah melakukan aksi demo selama 6 hari di Kota Padang, tepatnya di depan Kantor Gubernur Sumbar.

Tujuannya agar dapat bertemu secara langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Aksi ini dilakukan berkaitan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN), lahan sawit masyarakat, dan rekan-rekannya yang ditangkap untuk dapat dibebaskan kembali.

Namun, permasalahan ini tidak kunjung menemui titik atau harapan dari masyarakat yang datang melakukan aksi demo yang bergabung dengan mahasiswa.

Oleh karena itu, pada hari ke-6 aksi demo di Kota Padang, pihak kepolisian dari Polresta Padang dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat yang diwakili Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, membujuk masyarakat agar kembali pulang.

Baca juga: 3 Organisasi Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis saat Pemulangan Warga Air Bangis yang Demo

Bujukan ini berkaitan dengan adanya anak-anak dan ibu hamil yang ikut dalam aksi demo ini.

Para anak-anak yang ikut tidak bersekolah dan beberapa di antaranya juga sudah ada yang sakit.

Selama enam hari bertahan untuk menuntut haknya, ratusan masyarakat ini beristirahat di Masjid Raya Sumatera Barat.

Mereka semua tidur dan memasak makanan di sana.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan saat ini kondisi Masjid Raya Sumbar sudah kembali bersih dan masyarakat sudah dapat beribadah dengan normal.

Baca juga: Warga Air Bangis Dibubarkan dari Masjid Raya Sumbar, Kapolda Irjen Pol Suharyono Tinjau Lokasi

Selain itu ia juga menyampaikan situasi dan kondisi aman, tentram, tertib, dan terkendali.

Ia menyebut tidak ada satupun warga yang tersentuh, apalagi ada tindakan yang membuat mereka sakit, luka ringan atau luka berat.

"Tidak ada konflik bentrokan, kecuali sedikit pemaksaan, tindakan kepolisian yang persuasif, terukur, yang bisa dinilai bahwa kami sesuai dengan prosedur," kata Irjen Pol Suharyono.

Ia meyakinkan bahwa jajarannya sudah melaksanakan pengamanan dan tugas sesuai dengan prosedur dalam mengamankan masyarakat pengunjuk rasa.

Pihaknya juga menegakkan hukum dalam peristiwa demonstrasi tersebut.

"Untuk kesimpulan terakhir ada dua, yang pertama situasi dan kondisi Kamtibmas Sumbar secara umum maupun secara khusus terkait unjuk rasa ini sudah selesai dengan aman, tertib, dan kendali."

"Tinggal kita jaga, karena masuk tahun politik, jadi harus kita jaga benar. Mohon dibantu oleh masyarakat umum, termasuk pemahaman kepada pengunjuk rasa," ujar Irjen Pol Suharyono.

Baca juga: Masyarakat Air Bangis yang Demo di Padang Dipaksa Bubar dan Pulang: "Tidak Ada Lagi Harapan"

Kesimpulan kedua, ia memastikan aparat yang bertugas tidak ada yang menginjak tempat atau kawasan tempat shalat di dalam Masjid Raya Sumbar.

"Kami menyampaikan pemahaman terkait video yang viral di media elektronik, yang anggota Polri masuk ke tempat ibadah dan menginjak-injak tempat shalat dengan sepatu dinas, itu tidak benar," tegasnya.

Irjen Pol Suharyono menyebut personel Polri yang ada di lokasi menyelamatkan para pengunjuk rasa.

Kemudian mengajaknya untuk bersama-sama masuk ke dalam bis agar dapat kembali pulang ke Kabupaten Pasaman Barat.

"Yang benar adalah aparat kami menyelamatkan mereka, mengajak mereka untuk bersama-sama masuk ke dalam bis untuk kita kawal ke daerah masing-masing tanpa intervensi," tambahnya.

Irjen Pol Suharyono juga memastikan apa yang dilakukan petugas Polri dalam pengamanan pengunjuk rasa sudah sesuai prosedur dan humanis.

"Tanpa ditakut-takuti, tanpa adanya dipengaruhi oleh pihak lain untuk tetap bertahan di sini."

"Mereka semua sebenarnya hanyalah masyarakat yang menjalankan, melaksanakan apa yang menjadi aspirasi," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved