Masyarakat Air Bangis Demo

FAKTA Pembubaran Massa Aksi di Masjid Raya Sumbar, Viral Polisi Injak Karpet, Kapolda Klarifikasi

Pembubaran massa aksi di Masjid Raya Sumatera Barat sempat berlangsung tegang dan ricuh.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Ist
Tangkapan layar video viral aparat kepolisian menginjak lantai dan karpet di Masjid Raya Sumatera Barat 

Ia menyebut lantai Masjid Raya Sumbar tersebut tidak lagi digunakan untuk salat.

Menurutnya, saat covid-19, lantai satu Masjid Raya Sumbar tersebut memang digunakan untuk salat.

Namun sesudah itu, tidak lagi digunakan untuk salat melainkan untuk kegiatan-kegiatan seperti keramaian.

Sementara untuk salat tersedia di lantai dua dan tiga Masjid Raya Sumbar.

"Itu tempat kegiatan saat pejabat hadir akan ditempatkan di sana, memang seperti gedung pertemuan, sekarang bukan untuk salat lagi," ujar Sobhan Lubis saat dihubungi TribunPadang.com

Baca juga: Masyarakat Air Bangis yang Demo di Padang Dipaksa Bubar dan Pulang: "Tidak Ada Lagi Harapan"

Ia menambahkan, karpet di lantai tersebut juga tidak lagi digunakan untuk salat.

Lanjutnya, sepekan belakangan karpet itu digunakan warga Air Bangis, Pasaman Barat (Pasbar) untuk tidur di sana.

"Karpet itu, karpet yang usang, bukan untuk salat," ungkapnya.

Kapolda Bantah Anggotanya Masuk Pakai Sepatu ke Area Masjid

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono membantah anggotanya masuk ke dalam area tempat shalat Masjid Raya menggunakan sepatu saat pembubaran masyarakat Air Bangis, Sabtu (5/8/2023).

Masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, diminta secara paksa untuk kembali pulang dikarenakan sudah melakukan aksi demo selama enam hari di Kota Padang.

"Mungkin ada video viral yang mendiskreditkan aparat seolah-olah petugas bertindak keras dan masuk ke tempat ibadah memakai sepatu dinas. Saya juga ada di sini kok," kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.

Ia mengklarifikasi yang masuk pertama kali ialah Polisi Wanita (Polwan) untuk mengajak masyarakat yang telah melakukan aksi demo selama enam hari untuk masuk ke dalam bis.

"Belum diindahkan, sehingga ada Polisi Laki-laki (Polki) untuk mengajak sebagian anak-anak dan ibu-ibu. Mereka pun datang ke sini dengan dipaksa, ada kalimat kami akan kembali takut, karena ada intervensi diancam kalau belum tuntas," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Air Bangis yang Demo di Padang Dipulangkan Paksa dengan Bus, Dikawal Polisi

Ia menegaskan kalau anggota Brimob, Sabhara, Binmas dan jajaran Polri lainnya tidak ada yang menggunakan senjata atau pentungan saat berhadapan dengan pengunjuk rasa yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved