Masyarakat Air Bangis Demo

Memohon agar Mahyeldi Temui Mereka, Warga Air Bangis: Kami Ingin Bertemu Gubernur, Bukan Perwakilan

Masyarakat Air Bangis yang berdemonstrasi memohon-mohon agar Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menemui mereka. Sudah dua jam warga ber..

Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Nandito Putra
Seribuan warga Air Bangis duduk di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat menunggu Gubernur Mahyeldi menemui massa demonstrasi, Selasa (1/8/2023). Hari ini adalah hari kedua masa berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masyarakat Air Bangis yang berdemonstrasi memohon-mohon agar Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menemui mereka.

Sudah dua jam warga berkumpul di Jl. Jenderal Sudirman depan Kantor Gubernur Sumbar, namun sampai saat ini Mahyeldi tak kunjung datang.

Warga yang bergantian berorasi merasa kecewa dan mengutarakan "Bapak Gubernur menggunakan sedikit hati nurani dan menemui masyarakat".

Baca juga: Gusniar Tempuh 300 Km Naik Pikap dari Air Bangis untuk Temui Gubernur Sumbar, Semoga Kami Didengar

Permohonan agar Mahyeldi segera menemui masyarakat terus diucapkan lewat pelantang suara.

"Kita tidak menerima siapa pun selain gubernur," kata orator aksi.

Unjuk rasa di kantor Gubernur Sumbar ini sudah berlangsung selama dua hari.

Masyarakat Air Bangis beramai-ramai berteriak agar Gubernur membebaskan lahan mereka dari skema hutan tanaman rakyat yang dinilai merugikan mereka.

"Bebaskan lahan kami. Kami ingin merdeka. Kami ingin bertemu Gubernur," kata warga.

Warga bilang mereka akan tetap bertahan sampai Mahyeldi bertemu dan mendengarkan tuntutan yang dibawa.

Baca juga: Ibu-Ibu Air Bangis Berjuang dari Dapur Umum: Suplai Makanan untuk Warga yang Berdemo

Tidak hanya diikuti orang dewasa, anak-anak dan balita juga tampak di lokasi unjuk rasa.

Rusmina (31) mengatakan terpaksa membawa anaknya ke Padang karena tak ada yang menjaganya di rumah.

Rusmina naik bus dar Air Bangis pada Senin pagi, menempuh 270 kilometer perjalanan darat yang melelahkan.

Di Air Bangis, suami Rusminar mengelola kebun sawit seluas lebih kurang 1,5 hektar.

Namun sejak pemerintah menetapkan skema hutan tanaman rakyat, petani diharuskan menjual sawit kepada koperasi yang sudah ditentukan.

Diberitakan sebelumnya, ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat dari Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Bremas, Kabupaten Pasaman Barat, berdemonstrasi menuntut agar Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyelesaikan konflik agraria di daerah itu.

Baca juga: Dampak Asap Kebakaran Hutan, Pesawat Super Air Jet Gagal Mendarat di Bandara Supadio Pontianak

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved