Citizen Journalism
Ketahui Cagar Budaya Tuanku Lubuk Alung: Mahasiswa KKN Unand Giatkan Aksi Bersih-bersih
CAGAR Budaya Tuanku Lubuk Alung merupakan salah satu situs bersejarah yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Oleh Drs. Yoserizal, M. Si, selaku DPL Mahasiswa KKN Unand, dan M.Isamuddin, Mahasiswa Ilmu Sejarah FIB Unand, yang ikut KKN di Nagari Lubuk Alung, Padang Pariaman
CAGAR Budaya Tuanku Lubuk Alung merupakan salah satu situs bersejarah yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasar catatan penulis, bahwa Cagar Budaya ini merupakan sebuah makam seorang pengembang agama dan penyebar sebuah paham atau tarekat dalam agama Islam. Dalam ranji ulama, nama pengembang agama dan penyebar paham ini adalah Syekh Harun Al-Lubuk Alungi.
Syekh Harun Al- Lubuk Alungi mengembangkan agama Islam dan menyebarkan paham di Lubuk Alung pada abad ke- 18. Paham yang disebarkan oleh Syekh Harun merupakan paham Syattariyah.
Berdasarkan informasi tokoh adat di Lubuk Alung, paham Syattariyah ini masih ada sampai sekarang dan bisa ditemui di beberapa surau yang ada di wilayah Lubuk Alung, Padang Pariaman, Provinsi Sumbar.

Sejarah panjang tentang Kiprah Syekh Harun Al- Lubuk Alungi tidak didapatkan oleh penulis, disebabkan cerita tentang Syekh Harun tersebar sacara mulut ke mulut.
Selanjutnya, dari informasi yang didapatkan dari Mantan Wali Nagari Lubuk Alung, Hari Subrata menjelaskan perlunya upaya dari peneliti guna mendatangi makam Tuanku Lubuk Alung kemudian mengkaji hal tersebut lebih mendalam demi pengetahuan bagi masyarakat.
Makam Syekh Harun Lubuk Alungi diyakini masyarakat memiliki karomah. Masyarakat Lubuk Alung selalu melakukan acara berdoa di setiap menjelang bulan puasa Ramadhan. Dari kabar yang didapat di lapangan, bahwa masih ada masyarakat yang berdoa guna meminta doa di hadapan makam Syekh Harun Al- Lubuk Alungi ini.
Selain itu makam Syekh Harun Lubuk Alungi ini juga di yakini masyarakat memiliki kekuatan mistis. Makam Syekh akan bergetar menandakan akan adanya sebuah bencana yang akan terjadi.
Melihat dari kisah Syekh Harun Lubuk alungi memang tepat dan sesuai untuk dijadikan sebagai Cagar Budaya. Lanjut, berdasarkan cerita singkat yang diperoleh tentang Syekh Harun merupakan pengembang dan penyebar paham Syattariyah di Lubuk alung.
Sebagaimana dikutip dari tulisan Yuni Rahmawati pada blog BPCB Banten “ sesuatu dapat dikatakan Cagar Budaya jika memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan” .
Makam Syekh Harun Lubuk alungi ini di jadikan sebagai Cagar Budaya pada tahun 2007, yang silam. Dijadikannya Makam Syekh Lubuk Alungi sebagai Cagar Budaya, karena ia memiliki nilai penting didalamnya, mulai dari segi pengetahuan.

Selanjutnya pada segi pendidikan dan agama, Syekh Harun merupakan pengembang agama Islam di Lubuk Alung pada abad ke-18 silam. Apabila, dilihat dari rentang waktu pada abad ke- 18, penyebaran agama Islam kiranya belumlah luas, meski sudah banyak penganutnya.
Adanya Cagar Budaya yang memiliki nilai-nilai penting yang harus di jaga dan dilestarikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 membuat Mahasiswa KKN Unand yang berlokasi di nagari Lubuk Alung turut menjaga keberlangsungan Cagar Budaya tersebut.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Drs Yoserizal, M.Si mengatakan para mahasiswa KKN Unand turut berpartisipasi dan gotong royong membersihkan lokasi cagar budaya yang sudah ditumbuhi oleh rumput-rumput liar serta sampah di lokasi Makam Syekh Tuanku Lubuk Alung atau Syekh Harun Al- Lubuk Alungi.(*)

mahasiswa kkn
Citizen Journalism
Nagari Lubuk Alung
Sumatera Barat
Makam Syekh Tuanku Lubuk Alung
Tuanku Lubuk Alung
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Opini Isyarat Nonverbal di Jalanan, Mengulik Gaya Berkendara di Indonesia dan Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.