Berita Viral

Hujan Salju Turun di Tembagapura Papua, BMKG Sebut Masih Berpotensi Terjadi hingga Agustus 2023

Dalam unggahannya video tersebut, terlihat seorang pria tengah merekam suasana area tambang PT Freeport.

Editor: afrizal
Tiktok.com/@andreevav44
Tangkap layar video VIRAL Hujan Salju di Tembagapura Papua, Guyur Kawasan Tambang Grasberg Freeport 

Dikutip dari Tribunnews.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura membenarkan fenomena hujan salju tersebut.

Hujan salju ini menurut BMKG merupakan imbas dari musim penghujan yang saat ini tengah terjadi di wilayah Tembagapura.

BMKG memprediksi hujan salju masih berpotensi terjadi hingga Agustus 2023 mendatang.

Baca juga: VIRAL Rokhim Pemuda Asal Yogyakarta, Sering Dibuli dari Kecil Hingga Dikucilkan karena Sang Ibu ODGJ

Adapun proses terbentuknya hujan salju bermula dari pembentukan partikel-partikel es kecil dalam awan.

Partikel itu akan menyatu membentuk kristal es dan saat ukurannya menjadi semakin besar kristal es tersebut akan jatuh ke permukaan tanah.

"Kristal es di awan dapat terbentuk jika suhu di atmosfer berada di bawah titik beku 0 derajat celcius dan secara umum kristal es dapat jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk salju. Apabila suhu di sekitar permukaan tanah kurang dari 5 derajat celcius. Kondisi udara yang sangat lembab juga menjadi faktor pembentuk salju," jelas BMKG Wilayah V Jayapura.

Penjelasan lebih lanjut, Awan yang umumnya dapat menurunkan salju adalah awan Nimbostratus.

Awan Nimbostratus merupakan jenis awan rendah yang cukup tebal dan memiliki bentuk menyebar, seperti kabut tebal dan berwarna kelabu.

Serupa dengan awan Cumulonimbus, awan Nimbostratus juga merupakan jenis awan pembawa hujan.

"Namun hujan yang diakibatkan oleh awan ini biasanya berdurasi lama dengan intensitas yang tidak terlalu lebat berbeda halnya dengan awan Cumulonimbus yang dapat mengakibatkan hujan sangat lebat dan juga hujan es (hail)," tambah BMKG Wilayah V Jayapura.

Informasi tambahan, wilayah Tembagapura di Mimika merupakan wilayah yang cukup tinggi dengan ketinggian kurang lebih 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Hal ini menyebabkan suhu udara di wilayah tersebut cukup dingin karena semakin tinggi suatu tempat, suhu udara juga akan semakin menurun begitu pula dengan tekanan atmosfernya.

"Itulah mengapa wilayah mimika dapat terbentuk salju dan juga hujan es," jelas BMKG Wilayah V Jayapura. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Bak Negara Eropa, Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Langka Hujan Salju di Tembagapura, Papua, .

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved