Berita Viral

KISAH 2 Bocah di Lampung Hidup Bersama Nenek karena Sang Ibu Meninggal Dunia Usai Dianiaya Ayah

Dua bocah TA dan SA asal Lampung Tengah saat ini hidup bersama neneknya. Hal itu dikarenakan pada 2015 silam, sang ayah tega menganiaya sang ibu mere

Editor: Mona Triana
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
Sulastri selaku nenek yang menanggung hidup dua bocah yang ibunya meninggal karena dianiaya ayah hingga meninggal pada 2015 silam. 

TRIBUNPADANG.COM - Dua bocah TA dan SA asal Lampung Tengah saat ini hidup bersama neneknya.

Hal itu dikarenakan pada 2015 silam, sang ayah tega menganiaya sang ibu mereka hingga meninggal dunia.

Sulastri selaku nenek mengatakan, sejak peristiwa nahas itu, Ta yang kini duduk di bangku kelas VI SD harus membantu dirinya bekerja sebagai buruh serabutan tebas tebu.

Sebab Sulastri yang sudah tua  hanya kerja sebagai buruh kasar panggilan. Kondisi itu memaksa dua cucunya harus tegar menghadapi pahitnya kehidupan.

"Kalau ada orang nyuruh ya saya kerja, misal musim panen tebu, saya bisa mendapat uang Rp 80 - 100 ribu," kata Sulastri kepada Tribunlampung.co.id, Senin (24/7/2023).

Baca juga: VIRAL 2 Bocah di Lampung Tengah Minta Bantuan Presiden dan Kapolri Tangkap Sang Ayah Aniaya Ibunya

Dengan kondisinya saat ini, Sulastri mengaku penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Apa lagi ketika tidak ada panen tebu, Sulastri harus hilir mudik mencari apa yang bisa dikerjakan seperti buruh semprot tebu atau memupuk singkong dengan upah sekedarnya.

"Semoga rejekinya lancar terus dan dua cucu yang saya rawat masa depannya baik," harapnya.

Sulastri menceritakan, apa yang dialami kedua bocah ini bermula tahun 2015 saat bulan ramadhan.

Mereka berkumpul untuk buka puasa bersama, dengan status ayah dan ibu telah bercerai.

Saat itu sulastri sedang pergi bekerja membuat kue untuk lebaran.

Baca juga: VIRAL Binaragawan Justyn Vicky Tewas Saat Melakukan Angkat Beban 120 Kg, Jadi Sorotan Media Luar

"Saya baru mau mulai kerja, tau-tau saya dipanggil suruh pulang. Setibanya di rumah pukul 21.00 WIB  Sutrisnawati (Ibu) sudah terkapar bersimbah darah dihadapan kedua anakny," ujarnya.

"Saya masih sempat merawatnya (Ibu 2 bocah) saat dirawat di rumah sakit selama 7 hari, sebelum akhirnya meninggal," tambahnya.

Menurut  Sulastri, saat masih dalam perawatan ibu dari dua bocah tersebut sempat siuman.

Sulastri pun mencoba menanyakan apa yang terjadi padanya.

Namun sang ibu enggan menceritakan yang terjadi hingga menghembuskan napas terakhir.

Baca juga: VIRAL Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-516: 4 Anak Terluka dalam Ledakan di Odesa

"Sang ibu sebelum meninggal hanya berwasiat, jangan sampai Ta dan Sa dibawa ayahnya," kata Sulastri.

Sehingga, kata Sulastri, sampai kini jika ada yang ingin meminta izin untuk membawa dan merawat dua cucunya, dirinya tidak mengizinkan.

Sulastri menyebut, jika Ta dan Sa akhirnya meminta bantuan pada presiden dan kapolri karena sang ayah tak kunjung tertangkap.

Sejak dilaporkannya kejadian itu pada 2015 lalu, tidak ada tindakan bahkan sang ayah masih berkeliaran bebas tanpa tanggung jawab.

"Ta, Sa, dan keluarga besar sudah setuju jika sang ayah ditangkap dan dipenjara. Namun tidak ada kepastian dari polisi hingga saat ini," tandasnya.

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved