Tabuik Pariaman

Mengenal Pedang Jenawi yang Digunakan dalam Prosesi Maambiak Batang Pisang Tabuik Pariaman

Prosesi maambiak batang pisang cukup menarik perhatian dalam rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
Algojo rumah Tabuik Pasa saat hendak melakukan prosesi maambiak batang pisang menggunakan pedang jenawi, Minggu (23/7/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Prosesi maambiak batang pisang cukup menarik perhatian dalam rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023.

Dalam prosesi ini, ada seorang algojo yang menggunakan pedang untuk menebas batang pisang dalam sekali ayunan.

Pedang yang digunakan oleh algojo ini, kata tuo Tabuik Pasa generasi kelima Zulbakri, dinamai pedang Jenawi.

Pedang jenawi ini memiliki ketajaman yang berbeda dari pedang biasa, karena saat digunakan pedang ini bisa langsung menebas batang pisang dengan sekali ayunan.

"Tapi pedang ini bukan yang asli, sudah ada pembaharuan. Kalau yang asli ada di rumah Tabuik pasa," katanya, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Makna Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023

Pedang asli tersebut kata Zulbakri sudah ada sejak Hoyak Tabuik mulai berlangsung di Pariaman, sehingga ia tidak bisa memastikan kapan pedang itu dibuat.

Sementara itu untuk algojo yang menggunakan pedang tersebut, biasanya adalah tuo Tabuik atau niniak mamak tabuik.

Namun belakangan karena banyak tuo Tabuik yang sudah wafat, algojo ini dipercayakan pada orang yang dianggap bisa melakukan.

Baca juga: Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023 Berlanjut, Kini Berlangsung Prosesi Maambiak Batang Pisang

Makna Prosesi Maambiak Batang Pisang

Kedua rumah Tabuik di Kota Pariaman baru saja menyelesaikan prosesi maambiak batang pisang dalam rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023, Minggu (23/7/2023).

Prosesi ini dilakukan bertepatan dengan 5 Muharam 1444 H dan merupakan prosesi kedua dalam membuat Tabuik.

Menurut Urang Tuo Tabuik Pasa generasi ke lima Zulbakri, prosesi ini memiliki makna mendramatisasikan pedang Husen dalam setiap pertempuran.

"Pedang Husen ini didramatisasikan karena setiap perperangan ia selalu menang," katanya, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: FOTO Prosesi Maambiak Tanah dalam Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023

Jadi saat prosesi ini dijelaskannya, terjadi penebangan batang pisang yang dilakukan oleh seorang algojo.

Penebasan ini berlangsung satu kali dan batang pisang ini langsung terpisah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved