Kota Padang

633 Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Padang Selama 2023, Terbanyak Gugatan oleh Istri

Pengadilan Agam Kelas II A mencatat terjadi sebanyak 633 kasus perceraian selama Januari sampai pertengahan Juli tahun 2023. Nursal menyebut ter...

|
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Canva
Ilustrasi perceraian - Pengadilan Agam Kelas I A Padang, Sumatera Barat mencatat terjadi sebanyak 633 kasus perceraian selama Januari sampai pertengahan Juli tahun 2023 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengadilan Agama Kelas I A Padang, Sumatera Barat mencatat terjadi sebanyak 633 kasus perceraian selama Januari sampai pertengahan Juli tahun 2023.

Ketua Pengadilan, Nursal menyebut terdapat 844 kasus perceraian yang ditangani Pengadilan Agama Padang dari selama 2023 ini.

Dari 844 kasus tersebut, sebanyak 630 kasus sudah diputus alias bercerai, sementara sisanya sedang proses mediasi.

Baca juga: Kasus Perceraian di Kota Padang Sepanjang 2022 Didominasi Kelompok Usia 30-39 Tahun

Menurut Mursal, perceraian banyak diajukan oleh pihak perempuan atau istri.

Dari 630 kasus cerai, 171 kasus cerai talak dan 459 kasus cerai gugat.

"Artinya hampir tiga kali lipat kasus perceraian adalah berdasarkan gugatan dari pihak perempuan (istri)," Kata Mursal, Kamis (20/7/2023).

Kantor Pengadilan Agama Padang Kelas I A, Selasa (11/10/2022). Kasus perceraian di Kota Padang dari Januari hingga Juli 2023 lebih banyak didominasi gugat cerai dibandingkan cerai talak.
Kantor Pengadilan Agama Padang Kelas I A, Selasa (11/10/2022). Kasus perceraian di Kota Padang dari Januari hingga Juli 2023 lebih banyak didominasi gugat cerai dibandingkan cerai talak. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Ia menambahkan perceraian disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya didominasi pertengkaran dan faktor ekonomi.

Selain itu, reunian menjadi salah satu penyebab terjadinya pertengkaran yang berujung pada perceraian.

"Pengadilan agama selalu berupaya untuk menekan kasus perceraian, setiap kasus perceraian, kita melakukan mediasi dengan memberi waktu 30 hari ditambah satu minggu," imbuhnya.

Baca juga: Penyebab Perceraian di Padang, Mulai dari Masalah Ekonomi Narkoba hingga Selingkuh di Medsos

Selain itu, kata Mursal Pengadilan Agama Padang telah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), untuk menerapkan pola dengan membuat bahan ceramah terkait kehidupan berumah tangga di masjid dan musala.

"Kita juga menyarankan kepada Pemerintah Daerah melalui bagian hukum untuk memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat," kata Mursal.

Berikut rincian kasus perceraian per bulan selama Januari sampai Juli 2023.

Januari
69 kasus cerai: 15 cerai talak dan 54 cerai gugat

Februari
92 kasus, yakni 24 cerai talak dan 68 cerai gugat

Maret
90 kasus, yakni 29 cerai talak dan 61 cerai gugat

April
53 kasus, yakni 17 cerai talak dan 36 cerai gugat

Mei
109 kasus, yakni 24 cerai talak dan 85 cerai gugat

Juni
135 kasus, yakni 44 cerai talak dan 91 cerai gugat

Juli
82 kasus, yakni 18 cerai talak dan 64 cerai gugat.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved