Demo Tolak PPDB

Zonasi SMA di Nanggalo Terbatas: Yuldi Efendi: Bagaimana Bisa Masuk Negeri, Zonasi Terbatas

Ketua Forum Anak Nagari Nanggalo Yuldi Efendi mengaku menerima pengaduan dari sekitar 20 orang anak di Nanggalo tidak bisa masuk SMA Negeri atau SMA N

|
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Ketua Forum Anak Nagari Nanggalo Yuldi Efendi mengaku menerima pengaduan dari sekitar 20 orang anak di Nanggalo tidak bisa masuk SMA negeri karena terkendala zonasi sekolah yang terbatas  

"Bagaimana anak-anak kita ini masuk, sedangkan zonasi terbatas dan tidak mencukupi. Hal ini membuat anak-anak kita ini yang kecewa, down, dan mentalnya kena," kata Yuldi Efendi.

Kata dia, anak-anak yang ada di Kecamatan Nanggalo merasa terhalang saat ingin masuk ke SMAN 3 Padang dan SMAN 12 Padang akibat zonasi.

"Bagaimana mereka tidak kena mental, padahal mereka punya kapasitas nilai, kualitas, dan mutu terbaik. Ada sebanyak 20 orang yang mengalami hal ini, dan mereka dianjurkan masuk sekolah swasta," katanya.

Yuldi Efendi mengatakan Disdik Sumbar telah merespon dengan baik kedatangannya, dan ke depannya akan dismpaikan informasi terkait tuntutan dan keinginan yang disampaikan.

Ketua Yul11
Ketua Forum Anak Nagari Nanggalo, Yuldi Efendi, Kamis (6/7/2023).(TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR

Keluhan Warga

Forum Anak Nagari Nanggalo Kota Padang mengeluhkan banyaknya anak yang telah lulus SMP setingkat di Nanggalo tidak bisa masuk SMA negeri.

Penyebabnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA negeri berdasarkan jarak rumah atau jalur zonasi.

Sementara di wilayah tersebut hanya ada satu SMA negeri, yaitu SMA 12 Padang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tolak PPDB Jalur Zonasi, Puluhan Orang Tua Murid Demo Disdik Sumbar

Sedangkan ke SMA negeri lain akan kalah dengan peserta lain karena jaraknya rumah ke sekolah jauh.

Hal ini dikemukakan oleh ketua Forum Anak Nagari Nanggalo, Yuldi Efendi saat menyampaikan aspirasi ketika beraudiensi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, Kamis (6/7/2023).

Yuldi Efendi menyebut banyak keluhan-keluhan masyarakat terkait PPDB jalur zonasi ini, untuk itu pihaknya meminta agar jalur zonasi ini dievaluasi.

Sejumlah orang tua murid menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat, Kamis (6/7/2023). Mereka berunjuk rasa menolak pemberlakuan jalur zonasi pada PPDB sembari berorasi dan membentangkan alat peraga penolakan.
Sejumlah orang tua murid menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat, Kamis (6/7/2023). Mereka berunjuk rasa menolak pemberlakuan jalur zonasi pada PPDB sembari berorasi dan membentangkan alat peraga penolakan. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

"Kami meminta agar anak-anak kami bisa masuk SMA negeri," kata Yuldi Efendi.

Sementara itu, salah seorang Ketua RW di Kampung Lapai, Nanggalo, Dihenri juga menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat untuk memasukkan anak ke SMA negeri.

Menurutnya, ada anak asal Nanggalo, mau masuk SMA 3 Padang melalui jalur afirmasi.

Baca juga: 169 SMA Negeri di Sumbar Masih Kekurangan Murid, Disdik Sumbar Ungkap Penyebabnya

Namun tidak lulus padahal termasuk keluarga kurang mampu dan terdata.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved