BKSDA Sumbar Terapkan Booking Online Pendakian, Bagaimana Status Gunung Marapi?
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bakal menerapkan sistem booking online untuk pendakian ke Gunung Marapi.
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bakal menerapkan sistem booking online untuk pendakian ke Gunung Marapi.
Sistem booking online itu, rencananya bakal mulai berlaku pada pertengahan Juli 2023 mendatang.
Para pendaki bisa melakukan pendaftaran di website bksdasumbar.org. Biaya registrasinya, dikenakan senilai PNBP saja, yaitu Rp5.000 per hari di waktu biasa, dan Rp7.500 per hari di waktu libur.
Baca juga: Pendakian ke Gunung Marapi Terapkan Sistem Booking Online, Kuota Harian 100-150 Orang
"Proses registrasi bisa lebih simpel dan praktis jadinya, posko pendaftaran offline hanya berguna untuk scan bukti pembelian online saja," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono kepada TribunPadang.com, Selasa (4/7/2023).
Ardi berharap, sistem booking online itu bisa membuat para pendaki lebih mudah didata, serta dapat mengurangi konflik dengan satwa, sebab kuota harian dibatasi.
"Dengan adanya pengaturan kuota, kelestarian kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi akan terjaga dengan baik," tutur Ardi.
Bagaimana Kondisi Terkini di Marapi?
Sejak awal Januari 2023 lalu, telah terjadi erupsi di Gunung Marapi Sumbar tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, dampak erupsi yang ditimbulkan Gunung Marapi pada Januari lalu, sampai menerbangkan hujan abu ke perkampungan di kaki gunung.
Baca juga: Makin Mereda, Erupsi Gunung Marapi Tidak Terjadi Seminggu Terakhir
Salah satunya, hujan abu akibat erupsi turun di Cumantiang, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Selain itu, erupsi Gunung Marapi dalam sepakan di Januari 2023, mencapai 173 kali letusan. Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi pun merekomendasikan untuk dihentikan aktivitas pendakian.
Terkait kondisi terkini di Gunung Marapi, data dari PGA Marapi masih menyebutkan bahwa status gunung tersebut berada di status Level II atau waspada.
"Cuaca berawan dan mendung, angin bertiup lemah ke arah selatan dan barat daya. Asap kawah tidak teramati," kata penyusun laporan PGA Marapi, Ahmad Rifandi.
Baca juga: Sejak Kemarin Tidak Ada Letusan di Marapi, Erupsi Diduga Mulai Menurun
Tingkat aktivitas Gunung Marapi hingga kini masih berada di Level II atau waspada. Masyarakat di sekitar gunung fan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari puncak.
Sementara itu, Ardi Andono menyebut, pihaknya bakal melakukan mitigasi pendakian terkait kondisi Gunung Marapi itu.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Bedah Buku Demi Kedjajaan Bangsa Karya Para Profesor Unand: Hidupkan Gagasan, Menyalakan Asa Bangsa |
![]() |
---|
Pasca Serangan Harimau, BKSDA Ingatkan Warga Batang Lolo Solok Selatan Batasi Aktivitas di Ladang |
![]() |
---|
BKSDA Sumbar Pastikan Batang Lolo Solok Selatan Kondusif Pasca Serangan Harimau Sumatera |
![]() |
---|
Banjir di KM 3 Jalinsum Pulau Punjung, Dinas PUPR Dharmasraya Kerahkan Alat Berat ke Lokasi |
![]() |
---|
Pertemuan Majelis Taklim di Masjid Al-Maghfirah Lubuk Buaya Kota Padang Bahas Hakikat Salat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.