Citizen Journalism

Menggali Akar Krisis Transmart dan Faktor-Faktor yang Membawa Perubahan dalam Industri Ritel

KEHIDUPAN masyarakat modern yang terhubung dengan perubahan serba cepat dan konstan merupakan dampak dari globalisasi. Salah satu aspek yang paling ..

Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Fauziah Azima, mahasiswa Pascasarjana Universitas Andalas. 

Oleh Fauziah Azima, mahasiswa Pascasarjana Universitas Andalas.

 

KEHIDUPAN masyarakat modern yang terhubung dengan perubahan serba cepat dan konstan merupakan dampak dari globalisasi. Salah satu aspek yang paling terpengaruh dari hal itu adalah bidang perdagangan dan ritel. Trend ini tercermin dalam peningkatan jumlah pusat perbelanjaan modern yang hadir di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Salah satu contohnya adalah Transmart, merupakan sebuah jaringan pusat perbelanjaan yang telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini Transmart sedang menghadapi krisis yang serius. Hal tersebut memaksa perusahaan ini untuk merenung dan segera mencari solusi dalam menghadapi tantangan yang mendesak. Krisis yang dihadapi oleh Transmart adalah cerminan dari pergeseran dalam preferensi konsumen, tantangan persaingan yang semakin ketat, dan dampak global dari perubahan ekonomi dan politik.

Ditutupnya sejumlah gerai ritel Transmart cukup mencuri perhatian publik. Namun belum dapat dipastikan bahwa tutupnya sebagian gerai Transmart itu tidak lantas menandakan bahwa bisnis milik Chairul Tanjung itu bangkrut. Berdasarkan informasi yang dimuat di portal bisnis.com Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey, menyampaikan bahwa menyusutnya jumlah gerai merupakan hal biasa dalam dunia ritel. Berikut akan dijelaskan beberapa faktor penyebab tutupnya gerai Transmart. Eko Listianto Wakil Direktur Institute For Development Of Economic And Finance (INDEF) menduga, penutupan gerai Transmart disebabkan oleh ekonomi yang lesu dan imbas strategi bisnis yang kurang tepat.  Eko mengatakan bahwa daya beli masyarakat mengalami tekanan akibat inflasi yang berada dalam tren yang meningkat. Selain itu ketidakpastian ekonomi membuat para konsumen cenderung lebih berhemat. 

Hasil survei DBS tahun 2023 menerangkan bahwa konsumen mengantisipasi situasi inflasi yang bisa berlangsung hingga tahun 2024. Sebagian besar masyarakat ingin beradaptasi  dengan mengubah pola konsumsi mereka agar lebih tangguh terhadap inflasi tersebut. Survei yang sama juga mengungkapkan bahwa responden cenderung menggunakan barang alternatif yang harganya lebih murah. Hal itu berlaku pada biaya perlengkapan rumah tangga. Sedangkan pada kebutuhan non pokok seperti makan di luar, rekreasi, para responden akan mengurangi intensitasnya.

Pakar pemasaran dan perilaku konsumen Universitas Indonesia, Sri Rahayu Hijrah Hati,  mengatakan bahwa tutupnya toko luar jaringan disebabkan beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi, ekspansi yang berlebihan, dan demografi. Selain itu perilaku konsumen telah berubah dari luring hingga daring atau berbelanja online akibat Covid-19.  Masyarakat sudah mulai nyaman berbelanja online sehingga pertumbuhan ritel offline sedikit menurun. Khusus untuk Transmart, Sri Rahayu juga mengatakan bahwa masih ada faktor lain yang membuat pengunjung berkurang seperti harga yang semakin tinggi dan varian produk yang agak terbatas. Sri Rahayu juga mengingatkan agar jangan memaksakan pembayaran cashless yang harus menggunakan bank tertentu, sehingga konsumen akhirnya harus membayar cash, karena saat ini kita sedang berproses menuju cashless society. Berdasarkan beberapa faktor tersebut dapat kita simpulkan bahwa penutupan gerai Transmart yang terjadi disebabkan karena ketidakpastian ekonomi saat ini. 

Apa saja inovasi yang dilakukan Transmart agar bangkit kembali?

Dilansir dari CNN Indonesia, Transmart terus melakukan inovasi baru dalam bisnis miliknya. Sejak Agustus tahun 2022, Chairul Tanjung terjun langsung mengecek seluruh gerai Transmart di Indonesia. Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid mengatakan bahwa CT melakukan roadshow ke seluruh toko untuk melihat secara langsung, mana gerai yang perlu ditutup dan mana gerai yang perlu diperkuat. Ia menegaskan bahwa Transmart sebenarnya bukan bangkrut, melainkan Transmart sedang beranomali untuk menyesuaikan dengan situasi kondisi zamannya. Transmart ingin mendesain ulang, mulai dari model bisnis sampai dengan ketersediaan barang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penutupan gerai tidak bisa dimaknai dengan kebangkrutan, lebih kepada strategi untuk melakukan relokasi.

Memasuki 2023, mereka juga melakukan inovasi baru. Transmart menyediakan arena bermain gratis bagi pengunjung yang berbelanja. Kemudian mereka akan menghadirkan event bertema Korea, sesuai dengan tren korean food saat ini. Fasilitas itu tidak hanya bisa dinikmati secara offline saja, bisa juga online karena telah bekerja sama dengan grab. Inovasi lain dilakukan melalui platform online commerce groceries yaitu all fresh, berkolaborasi dengan buka lapak sebagai partner dalam memberikan layanan kepada semua konsumen. Inovasi lainnya adalah pengunjung juga bisa menikmati diskon belanja 10 persen jika melakukan pembayaran dengan Allo Bank dan Bank Mega. Selanjutnya Grab juga dilibatkan untuk mengakomodir sebagian kebutuhan konsumen yang berbelanja online. Inovasi ini akan terus ditingkatkan termasuk dengan pemasok lokal skala UMKN.

Jika diamati, inovasi yang dibuat ini adalah usaha Transmart untuk menghadirkan kembali konsep belanja 4 in 1 yakni berbelanja, makan, bermain dan menonton di dalam satu tempat. Transmart juga memberikan garansi, akan mengganti uang konsumen bila ternyata barang yang dibeli konsumen lebih mahal dari harga barang yang sama di toko lain. Berkat penyesuaian dan inovasi tersebut, adanya peningkatan positif yang didapatkan. Penjualan di berbagai gerai naik cukup pesat. Seperti yang terjadi di Transmart Jakarta Pusat yaitu Transmart Cempaka Putih, dari awalnya empat miliar menjadi 14 miliar per bulan. Naiknya penjualan itu terjadi karna bertambahnya jumlah brand dan jenis produk serta strategi diskon yang telah diterapkan. Konsumen dapat menikmati diskon dan kemudahan yang ditawarkan.

Terdapat pelajaran penting yang dapat diambil dari krisis Transmart yang menarik ini. Pertama, perusahaan yang telah terbukti sukses dengan model bisnisnya sering kali terjebak pada menjalankan bisnis dengan pola dan proses yang sama selama bertahun-tahun. Para pemilik merasa bahwa model bisnisnya terbukti berhasil sehingga mereka jarang turun ke lapangan dan melepas kendali sepenuhnya kepada para profesional untuk mengaturnya. Kedua, penting bagi pemilik dan pemimpin bisnis untuk selalu terhubung dan selalu berkomunikasi dengan mereka yang ada di lapangan. Selain bisa membuat keputusan yang lebih tepat, hal itu juga dapat meningkatkan moral karyawan. Ketiga, solusi perbaikan, inovasi dan transformasi seperti yang dilakukan Transmart bisa jadi idenya tidak datang dari seorang CT saja, melainkan dari karyawannya. Namun bukan berarti CT tidak punya peran karena kehadiran pemimpin di lokasi bisnis dapat memicu ide kreatif karyawan untuk berpikir, berbagi gagasan dan mencari solusi bersama. Kehadiran CT di setiap gerai, membuat karyawan menjadi tertantang mencari solusi, hingga pada akhirnya semua elemen organisasi terbangun kembali untuk berjuang dan bangkit

Dengan memahami krisis Transmart ini, kita dapat mengambil pelajaran berharga tentang pentingnya adaptasi, inovasi, dan manajemen strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan bisnis yang serius di era yang terus berubah ini. Dibutuhkan manajemen reputasi, krisis dan kecakapan PR perusahaan agar dapat bertahan dan meningkatkan citra perusahaannya. Berdasarkan krisis ini, langkah-langkah strategis PR bersama dengan pihak yang terlibat dalam menghadapi krisis sangat terlihat. Dengan awalnya melakukan penutupan di berbagai gerai Transmart, yang kemudian melakukan strategi dan inovasi baru demi mempertahankan citra dan reputasi perusahaan.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved