Citizen Journalism
Memerangi Kekerasan terhadap Hewan: Tanggung Jawab Bersama sebagai Makhluk Hidup
KEKERASAN terhadap hewan adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan segera dan tegas. Sebagai makhluk beradab, kita memiliki tanggung jawab mor
Oleh Afifah Nadia Amatullah, Mahasiswa Prodi Sastra Inggris FIB Unand
KEKERASAN terhadap hewan adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan segera dan tegas. Sebagai makhluk beradab, kita memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi dan memerangi kekerasan terhadap semua bentuk kehidupan, termasuk hewan.
Penulis ingin menyampaikan pandangan saya tentang pentingnya memerangi kekerasan terhadap hewan. Hewan adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup dengan martabat dan kebebasan.
Mereka memiliki kemampuan untuk merasakan rasa sakit, penderitaan, dan kebahagiaan. Sebagai manusia, kita memiliki kekuasaan dan kontrol atas hewan-hewan ini, sehingga kita memiliki tanggung jawab untuk memperlakukan mereka dengan penghormatan dan kebaikan.
Menurut hemat penulis, salah satu bentuk kekerasan terhadap hewan yang paling umum adalah penyiksaan dan kekejaman yang dilakukan untuk hiburan atau keuntungan manusia.
Misalnya, adu ayam, pertarungan anjing, sirkus yang memanfaatkan hewan, atau pariwisata yang melibatkan eksploitasi hewan liar.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menyebabkan penderitaan yang tidak perlu, tetapi juga mencerminkan sikap tidak menghargai nilai kehidupan dan keberagaman alam.
Salah satu bentuk kekerasan terhadap hewan yang paling sering terjadi adalah penganiayaan dan penyiksaan. Ini bisa meliputi penelantaran, pemukulan, penangkapan liar, atau perlakuan kasar lainnya yang menyebabkan rasa sakit, cedera, atau bahkan kematian hewan.
Kekerasan semacam itu tidak hanya merugikan secara langsung hewan tersebut, tetapi juga mencerminkan masalah yang lebih dalam dalam masyarakat, seperti kurangnya empati, rasa hormat, dan tanggung jawab.
Selain itu, kegiatan hiburan seperti pertunjukan sirkus dengan hewan, pertarungan hewan, atau turisme eksploitasi hewan juga merupakan bentuk kekerasan terhadap hewan.
Hewan-hewan ini seringkali dipaksa melakukan tindakan yang tidak alami atau dilatih melalui metode yang kasar. Pembatasan dan pelarangan praktik-praktik semacam ini penting untuk melindungi kesejahteraan hewan.
Industri pertanian dan peternakan juga memiliki potensi untuk menyebabkan kekerasan terhadap hewan. Praktik-praktik seperti kandang yang terlalu sempit, pemotongan yang tidak manusiawi.
Sejurus itu, perlakuan kasar lainnya dalam pengolahan hewan adalah contoh-contoh kekerasan yang terjadi di industri ini. Perhatian terhadap kesejahteraan hewan dan penggunaan praktik yang lebih manusiawi harus menjadi prioritas dalam industri ini.
Melawan kekerasan terhadap hewan bukan hanya tentang perlindungan dan kesejahteraan mereka, tetapi juga tentang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan kita.
Perlakuan buruk terhadap hewan seringkali juga berkorelasi dengan perilaku kekerasan terhadap sesama manusia. Studi telah menunjukkan bahwa pelaku kekerasan terhadap hewan sering kali berpotensi menjadi pelaku kekerasan terhadap manusia.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.