Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Penembakan di Padang Pariaman dan Ustaz di Payakumbuh Diduga Hina Muhammadiyah.

Berita populer Sumatra Barat hari ini, ada berita tentang penembakan gadis muda di Padang Pariaman dan ustaz di Payakumbuh diduga menghina Muhammadiya

Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Penembakan pada seorang warga Durian Kasiak, Rimbo Sianok di Banda Busuang, Kampung Tanjung Aur Malintang Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (26/4/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini adalah berita terpopuler di Sumatera Barat yang tayang di TribunPadang.com dalam 24 jam terakhir.

Ada berita tentang penembakan gadis muda di Padang Pariaman dan ustaz di Payakumbuh diduga menghina Muhammadiyah.

Berikut lengkapnya berita populer Sumatra Barat hari ini:

1. Kronologi Penembakan Gadis Muda hingga Tewas di Padang Pariaman, Korban Sedang Menyabit di Sawah

Kapolsek IV Koto Aur Malintang Iptu Idham Fadli beberkan kronologi penembakan seorang warga Durian Kasiak, Rimbo Sianok, Kabupaten Padang Pariaman, saat sedang menyabit di sawah, Rabu (26/4/2023).

Kapolsek Iptu Idham Fadli mengatakan, pembunuhan berawal saat korban berinisial D (20) sedang bekerja di sawah kawasan Banda Busuang, Kampung Tanjung Aur Malintang Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Korban berjenis kelamin perempuan itu sedang bekerja bersama kakek dan adiknya, sekira pukul 13.00 WIB.

"Jadi sewaktu sedang bekerja, kakek korban mendengar suara tembakan yang diiringi teriakan korban," terangnya.

Mendengar teriakan dari D, kakeknya langsung mendekati korban. Saat itu korban sudah jatuh ke tanah dengan kondisi badan miring ke kanan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Padang Pariaman jadi Korban Penembakan Orang Tak Dikenal

Melihat itu kakeknya, memeriksa kondisi korban, ia menemukan ada darah dibagian rusuk dekat pinggang sebelah kanan korban.

Melihat kondisi itu kakeknya langsung meminta tolong, mendengar suara kakeknya adik D yang berjarak cukup jauh darinya mendekat. Setelahnya adiknya mencari pertolongan pada warga.

Hanya saja nyawa D tidak tertolong pasca kejadian tersebut, ia meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, Kapolsek IV Koto Aur Malintang Iptu Idham Fadli membeberkan identitas warga Kabupaten Padang Pariaman yang menjadi korban penembakan.

Korban merupakan warga Durian Kasiak, Rimbo Sianok yang ditembak orang tidak dikenal di Banda Busuang, Kampung Tanjung Aur Malintang Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Identitas Perempuan Muda Korban Penembakan saat Bekerja di Sawah di Padang Pariaman

Kapolsek Iptu Idham Fadli mengatakan, korban yang ditembak ini berinisial D (20) jenis kelamin perempuan.

Ia ditembak saat bekerja di sawah menyabit padi, bersama adik dan kakeknya, sekira pukul 14.00 WIB.

"Jadi ditempat kejadian itu korban ini tidak sendirian," jelas Kapolsek.

Wali Nagari III Koto Aur Malintang Selatan Era Jaya saat dihubungi, membenarkan identitas korban tersebut.

Ia menyebut korban ini kesehariannya memang bekerja di sawah. Sewaktu kejadian ia sedang menyabit padi yang telah panen.

2. Ustaz di Payakumbuh Diduga Menghina Muhammadiyah, Berkas Perkara sedang Penyidikan Polisi
Seorang ustaz di Kota Payakumbuh dilaporkan ke polisi terkait penghinaan kepada organisasi Muhammadiyah.

Ustaz itu bernama Hafzan El Hadi, diduga melakukan penghinaan kepada organisasi Muhammadiyah melalui media sosial facebook pada 21 April 2023 lalu.

Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Elvis Susilo mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait perkara Ustaz Hafzan El Hadi.

"Besok (27/4/2033) pelapor sama saksi-saksi bakal dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, saat ini yang bersangkutan masih berada di Padang," kata Elvis saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (26/4/2023) malam.

Elvis menyebut, saat ini belum bisa ditetapkan terlapor sebagai tersangka. Sebab, masih dalam proses penyidikan oleh personel Polres Payakumbuh.

Baca juga: Dugaan Penghinaan Muhammadiyah, Polres Payakumbuh Lakukan Pemanggilan untuk Klarifikasi

"Kita sesuaikan dengan SOP, langkahnya itu penyidikan dahulu," tambah Elvis melalui jaringan seluler.

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat meminta polisi melanjutkan proses hukum terkait penghinaan yang disampaikan salah seorang guru pesantren di Payakumbuh terhadap Muhammadiyah.

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Payakumbuh, Ali Anhar, sudah membuat laporan polisi terkait penghinaan tersebut ke Polres Payakumbuh pada Senin (24/4/2023).

Ia mengatakan, penghinaan terhadap Muhammadiyah itu dilakukan oleh Hafzan El Hadi di laman facebook pada 21 April 2023 lalu.

Dalam status facebook tersebut, Hafzan menulis "Yang masih menganut sekte Muhamm’diyyah biar melek…Ini sisi kesamaannya dengan syi’ah. Ber-islamlah tanpa ormas.”

Baca juga: Guru Pesantren di Payakumbuh Samakan Muhammadiyah dengan Sekte dan Syiah, PWM Sumbar Lapor Polisi

Status facebook tersebut melampirkan video ceramah salah ustad bernama Farhan Abu Furahan Hafidzahullah yang sudah diklarifikasi 2 tahun lalu.

"Kemudian saya mendiskusikannya dengan beberapa anggota Muhammadiyah dan anggota Muhammadiyah merasa dirugikan dengan status tersebut," kata Anhar melalui keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar mendesak agar polisi segera menindaklanjuti proses hukum terhadap Hafzan.

"PW Muhammdiyah meminta Polda Sumbar memproses laporan pengaduan yang sudah dilayangkan warga Muhammadiyah ke Polres Payakumbuh secara adil, cepat dan tuntas," tulis PWM Sumbar melalui siaran pers, Rabu (26/4/2023).

PW Muhammadiyah Sumbar juga mengecam tindakan Haffzan yang menyiarkan ujaran kebencian di laman facebook tersebut.

Baca juga: Kapolres Payakumbuh Pantau Langsung Pengamanan Salat Idul Fitri 1444 H yang Digelar Muhammadiyah

Ketua PW Muhammadiyah Sumhar, Bakhtiar, menyayangkan tindakan ujaran kebencian tersebut.

Menurut Bakhtiar, pernyataan yang menyamakan Muhammadiyah dengan sekte dan syiah, dapat memecah belah masyarakat.

"Saya memahami bahwa setiap orang memiliki hak menyampaikan penapat, tapi hak itu tidak boleh digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian. Ini masalah serius yang bisa memicu konflik, merusak hubungan sosial serta kesejahteraan masyarakat," kata Bakhtiar saat dihubungi, Rabu (26/4/2023).

Untuk itu, kata Bakhtiar, PW Muhammadiyah Sumbar mengajak seluruh masyarakat menjaga kerukunan antar sesama dan menghargai keberagaman.

"Yang terpenting, saya menekankan agar kita semua bijak dalam bermedia sosial dan tidak meluapkan ujaran kebencian," tandasnya. (TribunPadang.com)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved