Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Dengarkan Khutbah Berbahasa Arab Saat Salat Idul Fitri

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ada yang berbeda dari biasanya saat pelaksanaan salat Idul Fitri oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang.

Puluhan jamaah Tarekat Naqsabandiyah mendengarkan khutbah berbahasa Arab saat pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah, Kamis (20/4/2023).

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah telah melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah secara bersama-sama di Surau Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Imam Surau Baru Zahar mengatakan isi kutbah berbahasa Arab itu membahas tentang pelaksanaan puasa selama 30 hari.

"Isi khutbah pada hari ini tentang berpuasa selama 30 hari untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT," kata Imam Surau Baru, Zahar.

Baca juga: Polresta Bukittinggi Buat 9 Posko Pengamanan Mudik, Berdiri di Lokasi Strategis Padat Pengendara

Selain itu, berpuasa juga sebagai ajang untuk membersihkan jasmani dan rohani.

"Khutbah pada hari ini disampaikan dalam bahasa Arab," kata Zahar.

Sebelumnya diberitakan, puluhan jemaah Tarekat Naqsabandiyah telah melaksanakan Shalat Idulfitri 1444 Hijriah di Surau Baru, Jalan Dr Mohammad Hatta, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (20/4/2023).

Pantauan TribunPadang.com terlihat jemaah sudah berdatangan sejak pagi hari bersama dengan keluarganya untuk menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah.

Imam Surau Baru Kecamatan Pauh, Zahar, mengatakan bahwa takbiran jelang Hari Raya Idul Fitri telah dilaksanakan pada Rabu (19/4/2023) malam.

"Hari ini sudah masuk 1 Syawal, dan pagi hari ini sudah dilaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah," kata Zahar.

Ia mengatakan, pelaksanaan puasa pada tahun ini penuh selama 30 hari.

Baca juga: Tata Cara Shalat Gerhana Matahari 20 April 2023, Digelar Berjamaah di Masjid Raya Sumbar

"Perhitungan melalui kitab Munjid. Untuk hari ini juga ada pelaksanaan Shalat Idulfitri di Kecamatan Lubuk Kilangan," katanya.

Ia menjelaskan, penetapan Hari Raya Idulfitri ini dengan cara melihat hari apa puasa pada tahun sebelumnya.

"Selanjutnya dilakukan musyawarah bersama-sama terkait penetapan 1 Syawal, setelah melihat bulan," pungkasnya. (*)