Pengedar Uang Palsu di Bengkulu
KRONOLOGI dan Cerita Pemilik Warung, Sempat Terkecoh Uang Palsu yang Diberikan Oknum Polisi
Oknum polisi yang berpangkat Briptu dan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polresta Bengkulu diamankan warga saat membeli rokok dengan uang palsu.
TRIBUNPADANG.COM - Oknum polisi yang berpangkat Briptu dan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polresta Bengkulu diamankan warga saat membeli rokok dengan uang palsu.
Seorang pemilik warung, Ronaldi warga Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah mengaku sempat terkecoh dengan uang pecahan Rp 100 ribu yang diberikan oleh oknum polisi tersebut.
"Yang jaga warung ini kakak saya, kakak saya tanya ini uang palsu atau bukan, waktu saya cek ternyata benar uang palsu, tetapi oknum polisi itu sudah pergi," ujar Ronaldi saat ditemui di Polsek Pondok Kelapa.
Mengetahui bahwa uang tersebut palsu, ia bersama rekannya pun mencoba mengejar pelaku dan kebetulan pelaku kembali membeli rokok di salah satu warung menggunakan uang palsu juga.
"Waktu saya kejar, karena pelaku ini pakai motor dinas Bhabinkamtibmas dan sedang berhenti di salah satu warung, kami pun berhenti dan meminta pelaku tersebut mengganti uang yang palsu itu," katanya.
Namun, oknum polisi tersebut ternyata tidak mengaku dan malah membuat hal tersebut menarik perhatian warga sekitar dan pengendara yang lalu lalang.
"Akhirnya dia ngaku dan mengganti uang palsu itu, waktu warga mengecek dompet pelaku ada uang palsu sebanyak Rp 1,4 juta pecahan Rp 100 ribu, kalau ditambah sama yang diberikan ke saya totalnya Rp 1,5 juta," ungkapnya.
Kemudian, kondisi di lokasi pun bisa ditenangkan dan oknum polisi tersebut dibiarkan pergi, tetapi masih diikuti oleh warga.
"Jadi waktu kami ikuti, polisi ini manggil kami dan bilang video dia tertangkap tadi jangan diviralkan, karena bukan saya yang memvideokan saya jawab saya tidak bawa hape," kata Ronaldi.
Tiba-tiba, oknum polisi tersebut mengarah ke Polsek Pondok Kelapa dan akhirnya warga yang menangkap oknum polisi tersebut juga ikut ke Polsek Pondok Kelapa.
"Sekarang oknum polisi itu masih diminta keterangan kayaknya, ini saya juga baru mau diambil keterangan, masih nunggu giliran," kata Ronaldi.
Barita (54) warga Dusun Tanjung Sakti Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, merupakan salah satu korban uang palsu yang dilakukan oleh IH oknum polisi Bengkulu.
Menurut Barita, saat ini di daerahnya sedang marak terjadi peredaran uang palsu, bahkan ia saja dalam bulan Ramadan ini sudah dua kali menemukan uang palsu.
"Sekitar tanggal 31 Maret kemarin, saya lagi ngecek uang warung, ternyata ada uang palsu satu, terus tadi malam oknum polisi beli rokok pakai uang palsu juga," ujar Barita, Jumat (14/4/2023).
Uang palsu yang diberikan oleh oknum polisi tersebut diketahui karena, sang anak Barita yang menjaga warung diminta untuk selalu menerawang uang pecahan Rp 100 ribu agar tidak lagi menerima uang palsu.
"Anak ni dipesankan terus, kalau ada duit Rp 100 ribu tempel di lampu, kalau tidak ada berarti palsu, nah waktu ngecek uang polisi itu ternyata palsu," kata Barita.
Mengetahui uang tersebut palsu, anak Barita pun memberitahu pamannya yang berada di warung bahwa ada uang palsu.
"Pas tau ada uang palsu, belum sempat apa-apa, tiba-tiba datang orang dari Desa Padang Betuah langsung megang polisi itu, katanya polisi itu tadi juga belanja pakai duit palsu di warungnga," cerita Barita.
Sontak hal itu pun membuat kehebohan dan warung Barita mendadak dipenuhi oleh orang-orang yang penasaran dengan keributan tersebut.
"Ramai sekali orang semalam itu, ada sekitar 50 orang, tapi setelah di telfon orang Polsek Pondok Kelapa, akhirnya polisi yang pakai duit palsu ini tadi dibawa pergi," kata Barita.
Sebelumnya diinformasikan oknum polisi berinisial Briptu IH diamankan di Polda Bengkulu terkait dugaan peredaran uang palsu di Bengkulu Tengah.
Oknum polisi ini dilakukan pemeriksaan oleh bagian Bidang Propam Polda Bengkulu.
Dalam keterangannya ke Bidang Propam Polda Bengkulu, Briptu IH yang juga anggota Bhabinkamtibmas ini mengaku menemukan dompet berisi uang di jalan yang versi dia totalnya Rp 420 ribu.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Anuardi kepada jurnalis Tribunbengkulu.com.
Tentu saja hal tersebut berbeda dengan keterangan sejumlah warga yang sempat mengamankan oknum polisi tersebut.
Meski demikian Briptu IH kini masih diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polda Bengkulu.
Baca juga: Ketahuan Beli Rokok di Warung Pakai Uang Palsu, Oknum Polisi di Bengkulu Diamankan Warga
"Jadi dari pengakuan si oknum ini, dirinya bukan mengedarkan uang palsu, namun yang bersangkutan itu menemukan dompet. Yang isinya ada yang pecahan ratusan, dan uang sepuluh ribuan. Pokoknya total itu ada 420 ribu," ungkap Anuardi.
Versi warga, padahal oknum polisi tersebut tepergok diduga mengedarkan uang palsu dengan membeli rokok menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu.
Pasalnya, setelah belanja di warung milik Ronaldi warga Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah oknum polisi ini juga berbelanja di warung lain.
Total uang palsu yang disebutkan juga berbeda dengan keterangan warga. Pasalnya, dari dompet oknum polisi yang diamankan warga tersebut. Didapati uang palsu senilai Rp 1,4 juta.
Sehingga jika ditambah dengan yang yang telah dibelanjakan oknum polisi ke warung milik Ronaldi sebelumnya, maka total harusnya ada Rp 1.5 juta.
Terkait hal tersebut, pihak kepolisian masih belum mau terlalu jauh berkomentar.
Baca juga: Kejari Solok Musnahkan Sejumlah Barang Bukti Tindak Pidana, Ada Sabu hingga Uang Palsu
Yang jelas saat ini mereka membenarkan bahwa oknum polisi masih dalam pemeriksaan di Propam Polda Bengkulu.
"Jadi hasil pemeriksaan kita, dia mengaku bukan mengedarkan tapi menemukan dompet yang isinya ada uang tersebut. Sampai saat ini masih kita dalami," kata Anuardi.
Diberitakan sebelumnya, oknum polisi tersebut, langsung dibawa ke Polda Bengkulu usai dilakukan pemeriksaan di Polsek Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (13/4/2023) malam.
"Saya sampaikan memang kemarin informasi itu benar ada penangkapan, namun sampai saat ini masih kita dalami," ungkap Anuardi.
Oknum polisi ini sendiri, dilakukan pemeriksaan oleh bagian Bid Propam Polda Bengkulu.
Namun terkait dengan perkembangannya masih belum bisa disampaikan oleh Anuardi terlalu jauh.
Baca juga: Berita Populer Sumbar: Kuota Haji 2022 hingga Waspada Uang Palsu Jelang Idul Fitri
"Masih kita dalami terhadap kasus tersebut, sekarang yang bersangkutan diamankan di Propam Polda, nanti perkembangannya kita lihat seperti apa," kata Anuardi.
Diberitakan sebelumnya warga berhasil mendapati oknum polisi yang diduga mengedarkan uang palsu dengan modus membeli rokok di beberapa warung di Bengkulu Tengah, Kamis (13/4/2023) sekira pukul 18.30 Wib.
Salah satu pemilik warung, Ronaldi warga Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah mengaku sempat terkecoh dengan uang pecahan Rp 100 ribu yang diberikan oleh oknum polisi tersebut.
Oknum polisi yang berpangkat Briptu dan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polresta Bengkulu berhasil diamankan warga saat membeli rokok dengan uang palsu di warung ketiga.
"Yang jaga warung ini kakak saya, kakak saya tanya ini uang palsu atau bukan, waktu saya cek ternyata benar uang palsu, tetapi oknum polisi itu sudah pergi," ujar Ronaldi saat ditemui di Polsek Pondok Kelapa.
Mengetahui bahwa uang tersebut palsu, ia bersama rekannya pun mencoba mengejar pelaku dan kebetulan pelaku kembali membeli rokok di salah satu warung menggunakan uang palsu juga.
"Waktu saya kejar, karena pelaku ini pakai motor dinas Bhabinkamtibmas dan sedang berhenti di salah satu warung, kami pun berhenti dan meminta pelaku tersebut mengganti uang yang palsu itu," katanya.
Namun, oknum polisi tersebut ternyata tidak mengaku dan malah membuat hal tersebut menarik perhatian warga sekitar dan pengendara yang lalu lalang.
"Akhirnya dia ngaku dan mengganti uang palsu itu, waktu warga mengecek dompet pelaku ada uang palsu sebanyak Rp 1,4 juta pecahan Rp 100 ribu, kalau ditambah sama yang diberikan ke saya totalnya Rp 1,5 juta," ungkapnya.
Kemudian, kondisi di lokasi pun bisa ditenangkan dan oknum polisi tersebut dibiarkan pergi, tetapi masih diikuti oleh warga.
"Jadi waktu kami ikuti, polisi ini manggil kami dan bilang video dia tertangkap tadi jangan diviralkan, karena bukan saya yang memvideokan saya jawab saya tidak bawa hape," kata Ronaldi.
Tiba-tiba, oknum polisi tersebut mengarah ke Polsek Pondok Kelapa dan akhirnya warga yang menangkap oknum polisi tersebut juga ikut ke Polsek Pondok Kelapa.
Pada malam itu juga oknum polisi langsung dibawa ke Polda Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.