Pandangan Soal Pemilu Hybrid, Ketua DPD Nasdem Sijunjung: Potensi Banyak Bacaleg Mundur

TRIBUNPADANG.COM SIJUNJUNG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Sijunjung, Hadiatulloh menilai, jika Pemilu dilaksanakan secara hybrid maka akan banyak Bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) yang mundur.

Hal tersebut menyikapi pandangan dari Hakim Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu tentang pelaksanaan Pemilu secara hybrid.

Diketahui, sistem hybrid yaitu, untuk pemilihan presiden/wakil presiden dan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pemilih bisa memilih secara langsung calon yang maju.

Sementara, untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPRD (daerah), pemilih bisa memilih partai dan nantinya partai tersebut yang akan menentukan sesuai nomor urut.

Baca juga: Penguatan Parpol dan Literasi Politik Masyarakat atau Perdebatan Sistem Pemilu, Lebih Penting Mana?

Baca juga: Muhammad Ridwan Nilai Sistem Proporsional Terbuka Paling Ideal Saat Ini untuk Pemilu

"Hal tersebut masih pandangan, tetapi kami sebagai kader, tentunya menginginkan Pemilu secara terbuka," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Rabu (12/4/2023).

Menurutnya, pemilihan secara terbuka merupakan bentuk dari demokrasi sesungguhnya, dimana pemilih bisa memilih Caleg yang mereka inginkan.

"Selain itu, jangka waktu yang singkat menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 2024, jika sistem Pemilu berubah juga tidak akan baik," ujar Hadiatulloh.

"jika memang Pemilu dilakukan secara hybrid, maka berpotensi banyak Bacaleg akan mundur," pungkasnya. (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.