Lamang Tapai, Kuliner Lezat jadi Pilihan Masyarakat Bukittinggi untuk Menu Buka Puasa

Berburu takjil menjadi aktivitas masyarakat di kala puasa Ramadan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan sejak masa lampau hingga kini.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Lamang tapai di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Rabu (5/4/2023). 

 TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Berburu takjil menjadi aktivitas masyarakat di kala puasa Ramadan. 

Aktivitas berburu takjil, juga menjadi favorit di Kota Bukittinggi. Pasalnya, Pemerintah Kota Bukittinggi telah menyiapkan lokasi untuk Pasar Pabukoan.

Pasar Pabukoan dikenal juga sebagai lokasi tempat berjualan takjil. Terdapat banyak rekomendasi olahan yang bisa dinikmati oleh masyarakat untuk berbuka puasa. Mulai dari olahan tradisional hingga moderen. 

Salah satunya itu, di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, terdapat sekira puluhan lapak tempat berjualan takjil.

Kendati demikian, kuliner tradisional masih menjadi primadona untuk berbuka puasa di Bukittinggi. Hal itu disampaikan oleh pejual lamang tapai, Dina kepada TribunPadang.com, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Kue Ape Kuliner Tradisional Khas Betawi di Bukittinggi, Olahan Tepung Beras Mirip Serabi

Lamang tapai di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Rabu (5/4/2023).
Lamang tapai di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Rabu (5/4/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

"Walau sudah masuk kategori makanan jadul, tapi tetap laris dan masyarakat suka juga," kata Dina di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Bukittinggi

Dina menyampaikan, dirinya berjualan lamang tapai sejak 1980-an. Usaha itu merupakan rintisan turun-temurun yang hingga kini masih terus beroperasi.

lamang tepai buatan Dina, memiliki trik khusus ketika memasaknya. Dirinya menyebut bahwa ketan itu harus diperam hingga semalam sebelum dijual.

"Supaya rasa sodanya ini keluar dan enak, sipulut hitam ini harus diperam (fermentasi) dulu agak semalam sebelum dijual," kata Dina.

Selain itu, ketika proses pembuatan harus bersih dan terhindar dari kotoran. Supaya, rasa dari tapai ini tetap manis dan tidak basi atau busuk.

Baca juga: Lamang Tapai Banyak Diburu Saat Ramadhan, Pedagang Bisa Raih Omset hingga Rp 800 Ribu Sehari

"Untuk berbuka puasa, lamang tapai ini bisa jadi pilihan. Soalnya tidak terlalu berat dan bisa menambah energi yang terbuang saat puasa," tutur Dina.

Dina menyampaikan, untuk satu porsi lamang tapai, dijualnya seharga Rp8 ribu. Biasanya, dalam sehari habis hingga 10 batang lamang.

lamang tapai yang dijual Dina, dalam penyajiannya dipisah antara lamang dan tapai. Hal itu dilakukan Dina supaya masyarakat dapat memilih cara makan sesuai kehendak mereka.

"Kalau perkiraannya itu, sebatang lamang tapai ini bisa untuk 10 porsi lamang ketan. Kalau pembeli cuma mau lamangnya saja, bisa juga, Rp70 ribu sebatang," ungkap Dina.

Dina menuturkan, bahan untuk membuat lamang itu didapatnya dari pasar. Dirinya membeli ketan dan beras sipulut hitam setiap akan berjualan.

Baca juga: Kenalkan Tradisi, Emak-emak di Padang Masak Lamang Jelang Pergantian Tahun 2023

Lamang tapai yang telah dibungkus untuk dijual di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Rabu (5/4/2023).
Lamang tapai yang telah dibungkus untuk dijual di Pasar Pabukoan Belakang Balok, Kota Bukittinggi, Rabu (5/4/2023). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

"Bahan-bahannya ini didapat dari pasar di Bukittinggi saja. Jadi kalau mau berjualan, maka beli persiapan dulu ke pasar," kata Dina.

Walau sudah masuk kategori kuliner tradisional, Dina menilai masyarakat masih suka dan mengidolakan lamang tapai ini.

Ada yang menyebutnya dengan nama lamang tapai, tak sedikit juga yang menyebutnya lamang ketan. Tapi, rasanya masih sama-sama enak.

"Ini kan masakan tradisional, jadi harus kita lestarikan juga. Kami selaku penjual masih menilai masyarakat juga ingin lamang tapai ini bisa mereka nikmati," pungkas Dina.

Salah seorang pengunjung Pasar Pabukoan, Andri menyampaikan, rasa lamang tapai itu memang unik. Walau sudah tradisional, tapi sensasi rasanya tak ketinggalan.

Baca juga: Nikmati Jajanan Gratis pada HUT Kota Padang 2022, Ada Lamang Tapai hingga Cendol

"Istilahnya ini, walau sudah kuno tapi rasa jangan ditanya. Pokoknya lamang tepai ini enak dan sangat cocok untuk berbuka puasa," kata Andri kepada TribunPadang.com.

Andri mengaku sering juga membeli lamang tapai itu, walau tak setiap hari, tapi sekali seminggu pernah dicicipinya.

"Rasa seperti soda dari fermentasi tapai dan ketan hitam itu jadi sensasi sendiri, dan segar," pungkas Andri.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved