Kota Padang
Kenalkan Tradisi, Emak-emak di Padang Masak Lamang Jelang Pergantian Tahun 2023
Jelang pergantian tahun 2023, masyarakat menggelar 'Malamang Sakampuang' dengan memasak 1.000 batang lamang di Simpang Tigo Banda Luruih
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jelang pergantian tahun 2023, masyarakat menggelar 'Malamang Sakampuang' dengan memasak 1.000 batang lamang di Simpang Tigo Banda Luruih, Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (31/12/2022).
Pantauan TribunPadang.com, emak-emak sudah sibuk mempersiapkan lokasi perapian dan bahan-bahan untuk memasak lamang sejak pagi.
Bahan-bahan itu terdiri atas kelapa untuk diambil santannya, beras ketan putih, beras ketan hitam, pisang, ubi kayu, dan nangka.
"Hari ini kita memasak lamang sampai 1.000 batang. Untuk jenisnya terdiri dari lamang sipuluik (beras ketan), lamang pisang, lamang nangka, lamang ubi kayu," kata penggagas Malamang Sakampuang, Muhammad Khalidi.
Ia mengatakan, selain memasak lamang juga ada kegiatan makan bajamba, hiburan gambus, dan salawat dulang pada malam hari.
"Ke depan diharapkan kita dapat mengangkat kembali permainan anak nagari sepak rago yang sudah lama ditinggalkan, sehingga kegiatan ini lebih semarak lagi," harap M Khalidi.
Baca juga: Wisata Sumatera Barat: Mencicipi Lamang Tapai, Olahan Beras Ketan yang Dimasak Menggunakan Bambu
Ia menceritakan kegiatan ini berawal dari swadaya masyarakat secara 'badoncek', dimana para sumando memberikan bambu untuk memasak lamang, para pemuda mencarikan kayu bakar.
Kegiatan ini didukung juga para Ninik Mamak, Bundo Kanduang, cadiak pandai, alim ulama, serta masyarakat sekitar bahu membahu mensukseskan kegiatan 'Malamang Sakampung'.
"Kegiatan ini dimulai pada 2016 dan sempat terhenti akibat pandemi yang melarang kegiatan berkerumun. Ide ini lahir untuk mempererat silaturahmi," katanya.
Baca juga: Pembuat Lamang Tapai di Padang Panen Jelang Lebaran, Sehari Bisa Masak Ratusan Batang
Ia mengatakan, di tengah perkembangan zaman banyak anak muda yang lupa dengan budayanya dan malah banyak yang terlibat kegiatan yang jauh dari norma di Minangkabau.
"Padahal kawasan Banda Luruih ini dahulunya banyak melahirkan ulama, jadi disiasati oleh pemuda setempat untuk mengadakan kegiatan memasak lamang ini. Awalnya belum ada peran Pemerintah Kota Padang, hanya swadaya, infak dan sedekah masyarakat," ujarnya.
Pada tahun 2017, yakni kegiatan kedua, masyarakat mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Padang membantu dalam mengagendakannya.
Baca juga: VIDEO: Mengintip Cara Membuat Lamang Langsung dari Perapian di Kuranji Padang
Pada tahun 2022, kegiatan memasak lamang ini juga dibantu oleh dana pokir salah satu dari Anggota DPR.
"Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi contoh oleh masyarakat Kota Padang untuk menjaga dan melestarikan tradisi memasak lamang ini."
"Kami harapkan nantinya kegiatan ini dijadikan event pariwisata tahunan nasional oleh Dinas Pariwisata," ujarnya.
