Ramadhan 2023
Mengenal Tradisi Mambantai Jelang Ramadhan di Padang, Menu Daging untuk Sahur dan Buka Puasa Pertama
Tradisi mambantai yaitu menyembelih hewan ternak sapi atau kerbau lalu langsung dijual kepada para pembeli.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masyarakat di Kota Padang memiliki tradisi mambantai untuk menyambut bulan Ramadhan.
Tradisi mambantai yaitu menyembelih hewan ternak sapi atau kerbau lalu langsung dijual kepada para pembeli.
Kegiatan ini akan banyak ditemukan di Kota Padang dan daerah Sumatera Barat (Sumbar) lainnya.
Tak heran, jelang Ramadhan banyak ditemukan lapak daging dadakan di Kota Padang ramai didatangi pembeli.
Salah satunya di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/3/2023).
Kegiatan membantai sendiri dapat ditemukan menjelang bulan suci Ramadhan, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Tradisi Mambantai Jelang Ramadan di Padang: Warga Ramai Berburu Daging Segar

Hewan ternak jenis sapi dan kerbau yang disembelih dibawa ke lokasi jualan. Selanjutnya disembelih dengan disaksikan pembeli dan masyarakat sekitar pada pagi hari.
Selanjutnya daging dipotong-potong dan dipisahkan agar dapat dijual secara langsung ke pembeli yang telah sedari pagi menunggu.
Banyaknya masyarakat datang membeli karena daging yang dijual adalah daging segar, dan harganya juga terjangkau.
"Kegiatan ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan," kata Iwan, salah satu pedagang daging.
Ia menjelaskan, kegiatan mambantai biasanya dilaksanakan selama dua hari jelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Dua Hari Jelang Ramadan, Harga Cabai hingga Bawang di Pasar Pariaman Masih Normal
Selain itu, kata dia, pedagang yang hadir untuk berjualan tidak hanya dari Kota Padang saja, melainkan juga ada dari Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
"Daging yang dijual ada daging sapi dan daging kerbau. Karena biasanya masyarakat memasak rendang untuk menyambut bulan suci Ramadhan," kata Iwan.
Ia menyebutkan, perbedaan membeli daging dengan di Pasar adalah hewan ternaknya masih hidup dan disembelih di tempat.
"Masyarakat biasanya lebih suka dan ingin melihat hewannya langsung apakah sapi atau kerbau. Jadi dipotong di sini langsung dengan disaksikan oleh masyarakat," katanya.
Iwan menyebutkan harga daging menjelang memasuki bulan suci Ramadhan masih standar Rp 150 ribu rupiah.
Baca juga: Tradisi Mambantai di Kuranji Kota Padang, Pedagang Jual Daging Segar Hasil Sembelihan di Tempat
"Kalau yang saya jual daging kerbau sebanyak dua ekor. Biasanya dimasak menjadi rendang atau dendeng," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Malam Ini Nuzulul Quran, Peringati dengan Membaca Al Quran, Simak Sejumlah Keutamaannya |
![]() |
---|
Berikut Besaran Zakat Fitrah untuk Wilayah Kabupaten Solok, Tertinggi Rp. 42 Ribu |
![]() |
---|
Bisa Dibayar Melalui Rekening, Berikut Nominal Zakat Fitrah untuk Wilayah Kota Solok |
![]() |
---|
Antusias Pedagang Meningkat di Pasar Pabukoan Kota Pariaman, Pemko Jamin Keamanan Makanan |
![]() |
---|
Tim Pemprov Sumbar serta Rektor Universitas Bung Hatta Safari Ramadan ke Masjid Nur Al-Fath, Kinali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.