Harimau di Solok Selatan
Cegah Ternak Diserang Harimau, BKSDA Sumbar Ajak Warga Solok Selatan Dirikan Kandang Komunal
BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) mengaku sudah menawarkan pembuatan kandang ternak komunal guna meminimalisir serangan harimau di Solok Selatan.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK SELATAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) mengaku sudah menawarkan pembuatan kandang ternak komunal guna meminimalisir serangan harimau di Solok Selatan.
Hal itu disampaikan Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menanggapi kejadian dua kerbau milik warga diterkam harimau di Jorong Koto Rambah, Lubuak Gadang Utara, Solok Selatan, Sabtu (4/3/2023) lalu.
Namun demikian, Ardi menyebut tawaran itu belum disepakati secara penuh oleh masyarakat yang memiliki ternak di wilayah itu.
"Masyarakat di sana tidak mau dibuatkan kandang komunal, biarkan saja digembalakan ternaknya," kata Ardi dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2023).
Ardi menjelaskan, kalau terealisasi, nanti di kandang komunal itu akan ditempati oleh ternak yang dimiliki masyarakat di suatu nagari secara bersamaan.
Baca juga: Harimau Terkam 2 Kerbau Milik Warga di Solok Selatan, Satu Mati Satu Lagi Luka-Luka
Dengan itu, menurutnya, bisa mengurangi risiko terhadap serangan harimau Sumatra. Terlebih lokasi ternak warga yang diterkam harimau pada bebebera hari lalu itu berada di dekat kawasan hutan.
Akan tetapi tawaran itu, kata Ardi, belum menemui titik sepakat di antara masyarakat Nagari Lubuak Gadang Utara.
Wali Nagari Lubuak Gadang Utara, Joni Pardilo, kepada Tribunpadang.com, Kamis (9/3/2023), mengatakan tawaran BKSDA untuk bikin kandang komunal di nagarinya belum ada dikomunikasikan kepada pemerintah nagari.
Menurut Joni, kalau disampaikan melalui pemerintah nagari dan pemangku adat, masyarakat Lubuak Gadang Utara yang memiliki ternak bisa menerima tawaran itu.
"Kalau ada tawaran saya rasa bersedia masyarakat. Tetap sama saya belum ada disampaikan," ujarnya.
Baca juga: Bunyi-bunyian dari Badia Batuang, Metode Lokal untuk Usir Harimau di Sumbar
Kendati demikian, menurut Joni, mengubah budaya beternak warga di Lubuak Gadang Utara memang butuh waktu.
Pasalnya hampir seluruh masyarakat di Lubuak Gadang Utara tidak mengandangkan ternaknya dan dibiarkan tertambat di tanah lapang.
Keberadaan harimau Sumatra di kawasan hutan yang masuk dalam Taman Nasional Kerinci Seblat itu bukan sekali dua kali terjadi.
Masyarakat di kawasan itu, kata Joni, sudah paham risiko kalau ternaknya terancam. Antisipasi yang diambil saat ini adalah memindahkan lokasi ternak ke tempat yang aman.
"Harimau mengganggu ternak ini sudah sering. Tentu ada sebabnya, seperti menipisnya hewan buruan di hutan dan lain-lain," kata Joni.
Baca juga: Harimau Terkam Sapi di Salareh Aia Agam, Lokasi Berdekatan dengan Hutan Habitat Harimau Sumatera
Ia mengatakan masyarakat juga paham bahwa harimau menerkam ternak ini bisa saja kembali terjadi.
"Sekarang kondisinya sudah aman. Ini adalah risiko kalau berkegiatan di dekat hutan, di situ rumahnya harimau," tandasnya.
Warga Temukan Jejak Kaki Harimau di Solok Selatan, Berjarak 200 Meter dari Jalan yang Biasa Ditempuh |
![]() |
---|
Kemunculan Harimau di Solok Selatan Bikin Warga Takut ke Ladang, Kini Tunggu Situasi Aman |
![]() |
---|
Warga Diminta Jangan Terlalu Panik Pasca Kemunculan Harimau di Solok Selatan |
![]() |
---|
Kronologi Kemunculan Harimau Sumatra di Sangir Solok Selatan, Warga Lihat Harimau Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Harimau Dilaporkan Muncul di Pemukiman Warga Solok Selatan, BKSDA Minta Waspada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.