Inflasi Sumbar
BPS Catat Sumbar Masih Alami Inflasi 6,87 Persen YoY per Februari 2023
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), Herum Fajarwati menyebut pada Februari 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) Kota Padang ...
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), Herum Fajarwati menyebut pada Februari 2023, inflasi Year on Year (y-on-y) Kota Padang sebesar 6,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,37.
"Sementara Kota Bukittinggi inflasi sebesar 7,37 persen dengan IHK sebesar 115,42, sehingga secara agregat, inflasi YoY Gabungan 2 Kota atau Sumbar sebesar 6,87 persen dengan IHK sebesar 115,38," ujar Herum, Rabu (1/3/2023).
Ia menambahkan, tingkat perubahan inflasi atau deflasi yang terjadi akan mencerminkan daya beli uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin rendah daya belinya," kata Herum.
Ia menambahkan inflasi y-on-y Sumbar terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 10 kelompok pengeluaran, yakni kelompok transportasi sebesar 14,21 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 10,58 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,28 persen.
Baca juga: Kurangi Dampak Inflasi di Kota Solok: Zul Elfian Umar Prioritaskan, Bantuan untuk Kemiskinan Ekstrem
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,17 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,57 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,04 persen.
Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,29 persen, 3 4 kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,96 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 1,42 persen.
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,52 persen.
Herum menambahkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi YoY Februari 2023 antara lain bensin, cabai merah, beras, angkutan udara, rokok kretek filter, telur ayam ras
Kemudian ikan cakalang/ikan sisik; ikan gembolo/ikan aso-aso, rokok putih, rokok kretek dan beberapa komoditas lainnya.
Baca juga: Atasi Inflasi Jelang Ramadan, Pemko Padang Siapkan Sejumlah Langkah
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi y-on-y antara lain daging ayam ras, laptop/notebook, televisi berwarna, udang asin, pepaya, dan beberapa komoditas lainnya.
Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada Februari 2023, semua kota mengalami inflasi secara y-on-y.
Kota Padang menduduki urutan ke tujuh dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke dua dari 24 kota yang mengalami inflasi secara y-on-y di Sumatera. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)
Harga Bawang dan Emas Perhiasan Naik, Sumbar Alami Inflasi 1,65 Persen YoY |
![]() |
---|
Sumbar Alami Inflasi YoY 2,44 Persen Per Juli 2024, Tertinggi di Pasaman Barat, Padang Terendah |
![]() |
---|
Harga Cabai dan Beras Naik, Inflasi Sumbar Melonjak Per Februari 2024 |
![]() |
---|
Inflasi Sumbar Per Januari 2024 Sebesar 2,57 Persen, Tertinggi di Pasaman Barat |
![]() |
---|
Inflasi Sumbar Per November 2023 Sebesar 3,14 Persen YoY, Dipengaruhi Kenaikan Harga Cabai Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.