Alasan Penyanyi Legendaris Didi Kempot jadi Google Doodle Hari Ini

Penyanyi legendaris Indonesia Didi Kempot menjadi Google Doodle hari ini Minggu (26/2/2023) 

Penulis: Rahmadi | Editor: Rahmadi
TribunKaltim.co
Penyanyi legendaris Indonesia Didi Kempot jadi Google Doodle hari ini Minggu (26/2/2023) 

TRIBUNPADANG.COM- Penyanyi legendaris Indonesia Didi Kempot menjadi Google Doodle hari ini Minggu (26/2/2023) 

Sosok penyanyi yang dijuluki Godfather of Broken Heart atau Didik Prasetyo dikenang Google sebagai seorang master musik campursari Jawa yang dijuluki "Godfather of Broken Hearts".

Hal ini karena Lagu-lagunya yang romantis dan kadang menyaratkan patah hati.

Menyematkan julukan master rasanya tidak berlebihan, pasalnya Didi menulis lebih dari 700 lagu sepanjang karirnya yang produktif.

Bahkan, Didi Kempot berhasil menyebarkan musik langgam campursari ke Belanda dan Suriname berkat single hit pertamanya "Cidro".

Baca juga: Donald Pandiangan Jadi Google Doodle Hari Ini, Atlet Pertama Peraih Medali Olimpiade untuk Indonesia

Ketika penyanyi asal Solo, Jawa Tengah ini tampil di Belanda pada tahun 1993, dia sampai terharu melihat warga sudah menghafal lirik lagunya.

Penanyi yang juga dijuluki "Lord Didi" ini menjadi salah satu musisi yang membuat musik khas Indonesia, campursari populer di kalangan 'sobat ambyar' tanah air hingga dunia.

Kenapa Google Doodle mengenang Didi Kempot pada 26 Februari?

Rupanya, pada hari ini di tahun 2020, Didi Kempot menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award atau penghargaan kategori seumur hidup.

Billboard Lifetime Achievement Award adalah penghargaan yang diberikan oleh majalah Billboard kepada seorang artis yang memiliki karir luar biasa.

Baca juga: Bapak Game Modern Jerry Lawson Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut Profilnya

Mencakup kontribusi artistik dan pribadi yang berdampak besar pada musik di seluruh dunia.

Saat itu, Didi Kempot mempersembahkan penghargaan yang diraihnya untuk para seniman tradisional.

"Penghargaan ini untuk para seniman tradisional di Indonesia. Karena Indonesia kaya dengan budaya. Terima kasih," ucap Didi.

Profil Didi Kempot

Diberitakan Kompas.com, 5 Mei 2020, Didi Kempot yang bernama lengkap Dionisius Prasetyo lahir di Surakarta, 21 Desember 1966.

Baca juga: Mengenal Angklung, Alat Musik Tradisonal Asal Jawa Barat Jadi Google Doodle Hari Ini

Didi Kempot tak lain merupakan anak dari seorang seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel, atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.

Keluarganya memiliki darah seni yang kental. Kakak Didi Kempot, Mamiek Prakoso, adalah seorang pelawak senior Srimulat.

Nama panggung Didi Kempot ialah singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawanya hijrah ke Jakarta.

Julukan Didi Kempot

Didi Kempot dijuluki oleh para penggemarnya dengan nama The Godfather of Broken Heart, Bapak Loro Ati Nasional, dan Bapak Patah Hati Indonesia.

Baca juga: Isi Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji, Sastrawan Melayu yang Jadi Google Doodle

Sebab, lagu-lagunya kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan patah hati.

Di samping itu, lagu-lagu karya Didi Kempot juga sangat populer di berbagai kalangan, termasuk anak muda dari berbagai daerah.

Para penggemar musik campursari Didi Kempot kerap menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".

Perjalanan karier

Didi Kempot dimulai sebagai musisi jalanan di Kota Solo pada 1984-1986. Didi Kempot kemudian mengadu nasib ke Ibu Kota, Jakarta, pada 1987-1989, usai menciptakan sejumlah lagu.

Baca juga: Tempe Mendoan Jadi Google Doodle Hari Ini, Peringati Satu Tahun Ditetapkannya Sebagai Warisan Budaya

Di Jakarta, ia sempat menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta.

Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Didi Kempot berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.

Album pertama Didi Kempot diluncurkan pada 1989, dengan lagu "Cidro" menjadi salah satu andalan.

Didi Kempot ke luar negeri Seiring berjalannya waktu, sejak 1993, Didi Kempot mulai tampil di luar negeri, yaitu dimulai dari Suriname, Amerika Selatan, kemudian Eropa.

Didi Kempot sempat menggarap dan merekam lagu berjudul "Layang Kangen" di Rotterdam, Belanda pada 1996.

Baca juga: Dukung Digitalisasi Sekolah, Wali Koto Solok Buka Pelatihan Google Workspace for Education

Setelah itu, pada 1999, Didi Kempot mengeluarkan salah satu lagunya yang paling legendaris hingga kini, yaitu "Stasiun Balapan".

Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengeluarkan lagu "Kalung Emas" pada 2013.

Kemudian, ia mengeluarkan lagu berjudul "Suket Teki" yang pada 2016, yang memperoleh apresiasi sangat tinggi dari warga Indonesia.

Penghargaan yang diterima Didi Kempot

Setidaknya, ada 700 lagu yang ditulis Didi Kempot semasa hidupnya, baik yang dipublikasi maupun tidak.

Baca juga: Cara Buat Sound Of Text WA Pakai Suara Google di Ponsel, Bikin Notifikasi Berbeda dan Unik

Sebagian besar lagu-lagunya tersebut menggunakan Bahasa Jawa dan bertemakan patah hati.

Pemilihan tema tersebut, menurut Didi Kempot, sengaja dilakukan karena akan terasa dekat dengan pendengar yang pasti pernah mengalami apa yang ia tuliskan.

Kurang lebih ada 23 album yang pernah ia keluarkan. Di dalamnya terdapat lagu-lagu andalan, seperti "Sewu Kutha", "Stasiun Balapan", "Cidro", "Tanpa Sliramu", "Eling Kowe", hingga "Suket Teki".

Atas karya-karyanya, Didi Kempot telah memperoleh banyak penghargaan, di antaranya sebagai berikut:

Penyanyi Terbaik, Anugerah Musik Indonesia (2001)

Baca juga: AJI Padang Gandeng Google News Initiative Gelar Pelatihan Cek Fakta Jurnalis Radio

Lagu Dangdut Etnik Terbaik, Anugerah Dangdut TPI (2002)

Karya Produksi Tradisional Terbaik, Anugerah Musik Indonesia (2003)

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik, Anugerah Musik Indonesia (2010)

Solo, Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah, Anugerah Musik Award (2013)

Penghargaan Khusus Maestro Campursari, Indonesian Dangdut Award (2019)

Baca juga: Mengapa Kominfo Akan Blokir WhatsApp, Instagram Hingga Google?

Selain itu, Didi Kempot juga telah berkali-kali dinominasikan dalam berbagai ajang penghargaan

Artikel telah tayang sebelumnya di TribunKaltim.co

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved