Isi Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji, Sastrawan Melayu yang Jadi Google Doodle
Gurindam 12 adalah karya sastra yang dibuat Raja Ali Haji, seorang sastrawan Melayu asal Kepulauan Riau.
TRIBUNPADANG.COM - Gurindam 12 adalah karya sastra yang dibuat Raja Ali Haji, seorang sastrawan Melayu asal Kepulauan Riau.
Google Doodle memilih Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad sebagai sosok yang tampil di layar hari ini, Sabtu 5 November 2022.
Nah, sosok Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad di Google Doodle ini memiliki sebuah karya monumental Gurindam 12.
Raja Ali Haji lahir 1808.
Melansir kemdikbud.go.id, Gurindam Dua Belas dikategorikan karena berisikan nasehat atau petunjuk hidup, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
Baca juga: Tempe Mendoan Jadi Google Doodle Hari Ini, Peringati Satu Tahun Ditetapkannya Sebagai Warisan Budaya
Karya sastra ini berbahasa Melayu Kuno dengan ciri khas banyaknya istilah tasawuf, kata-kata kiasan dan metafora.
Berisi 12 pasal, Gurindam Dua Belas dilatarbelakangi oleh konflik internal kerajaan dan tekanan penjajah yang ada pada kerajaan Riau-Lingga saat itu.
Karya ini selesai ditulis di Pulau Penyengat pada 23 Rajab Tahun 1263 Hijriah (1846 Masehi).
Simak susunan dan isi Gurindam 12
GURINDAM I
Ini gurindam pasal yang pertama
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.
GURINDAM II
Ini gurindam pasal yang kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua temasya.
Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.