Kabupaten Solok

2 Pohon di Sirukam Solok Resmi Dirawat Warga Negara Belanda, Masa Asuh 1 Tahun dan Bisa Diperpanjang

Dua orang pengunjung dari Belanda resmi menjadi pengasuh pohon di Hutan Nagari Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rizka Desri Yusfita
Nandito Putra
Pengunjung dari Belanda di Hutan Nagari Sirukam, Kabupaten Solok, Sumatera Barat 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Dua orang pengunjung dari Belanda resmi menjadi pengasuh pohon di Hutan Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka adalah Eveline dan Sanders yang juga merupakan pekerja lingkungan yang bermitra dengan KKI Warsi.

Eveline bekerja untuk International Union for Conservation of Nature's (IUCN).

Sementara, Sanders berasal dari The Wilde Ganzen Fondation yang fokus pada pelatihan terhadap komunitas dan pegiat konservasi.

Mereka berdua berkesempatan mengunjungi hutan Nagari Sirukam yang dikelola melalui skema perhutanan sosial.

Baca juga: Mengenal Konsep Pohon Asuh di Hutan Sirukam Solok, Pernah Melibatkan Dian Sastro

Di dalam hutan nagari tersebut, LPHN Sirukam melalui pembinaan KKI Warsi, menerapkan konsep donasi pohon asuh.

Medison selaku Ketua LPHN Sirukam mengatakan saat ini ada 200 lebih pohon di hutan nagari Sirukam yang diasuh.

Masa asuh satu pohon berlangsung selama satu tahun, dan bisa diperpanjang.

"Menjadi pengasuh pohon berarti ikut berdonasi mendukung kegiatan pelestarian hutan dan masyarakat di pinggiran hutan," kata Medison kepada Tribunpadang.com.

Ia mengatakan dengan adanya pohon asuh ini masyarakat bisa menjaga hutan dari penebangan liar.

Menurutnya, hutan Nagari Sirukam berperan besar dalam menyediakan sumber air bagi penduduk yang bermukim di Sirukam.

"Siapa saja bisa menjadi pengasuh dan mendukung kegiatan pengelolaan hutan nagari Sirukam," ujar Medison. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved