Kabupaten Tanah Datar

Kolam Pemandian Sekitar TWA Mega Mendung Lembah Anai Rusak Berat Pasca Diterjang Banjir

Diketahui, TWA Mega Mendung berada di Jalan Raya Padang-Bukittinggi, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.

|
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
Istimewa
Lokasi di TWA Mega Mendung saat diterjang arus sungai pada Selasa (21/2/2023) kemarin. Insiden itu terjadi saat curah hujan yang tinggi di lokasi. 

TRIBUNPADANG.COM, TANAH DATAR - Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Mega Mendung dan sekitarnya rusak berat akibat diterjang banjir pada Selasa (21/2/2023) lalu.

Diketahui, TWA Mega Mendung berada di Jalan Raya Padang-Bukittinggi, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Selain kawasan TWA Mega Mendung, curah hujan yang tinggi di lokasi itu juga turut menyebabkan bencana longsor hingga debit air terjun Lembah Anai meluap ke jalanan.

Data sementara dari BKSDA Sumbar, terdapat tujuh kolam pemandian, dua rumah makan dan satu unit homestay mengalami rusak ringan akibat diterjang arus sungai batang Singgalang.

Lalu, BKSDA Sumbar juga mendata pemandian Mato Air, Mega Permai, rumah makan berkah hingga Linduang Alam masuk kategori rusak berat.

Baca juga: Waspada! Ruas Jalan Padang-Bukittinggi di Lembah Anai Retak-Retak Pasca Longsor

"Kerusakan ini diakibatkan hantaman arus aliran sungai, lalu beberapa lokasi juga ada yang tertimbun akibat material yang terbawa banjir dan pengikisan bagian bangunan," kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, Rabu (22/2/2023).

Ardi menyebut, mayoritas bangunan yang berada di sepanjang aliran sungai Batang Singgalang itu mengalami kerusakan. Diduga, akibat curah hujan yang tinggi serta robohnya bangunan dihantam arus.

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, hanya saja sepanjang lokasi TWA Mega Mendung mengalami kerusakan kategori ringan dan berat," tutur Ardi.

Selain kawasan TWA Mega Mendung, kata Ardi, curah hujan yang tinggi juga berdampak kepada meluapnya air terjun Lembah Anai.

Ardi menduga, meluapnya air terjun Lembah Anai itu diakibatkan intensitas hujan di bagian hulu Gunung Tandikek dengan Daerah Tangkapan Air (DTA) seluas 9.995, 72 ha.

Baca juga: BPBD Tanah Datar Evakuasi Material Longsor yang Hambat Jalur Padang-Bukittinggi di Lembah Anai

"Curah hujan saat kejadian itu (kemarin) sangat lebat, data dari BMKG di atas 20 mm/jam dengan total 130 mm/hari. Ini masuk kategori mendekati hujan ekstrim," ungkap Ardi.

Akibatnya itu, kata Ardi, berdampak kepada meluapnya air terjun Lembah Anai hingga ke badan jalan nasional. Luapan itu, juga turut membawa material batuan, kerikil hingga pasir bercampur lumpur.

"Arus lalu lintas juga terpantau mengalami gangguan saat kejadian, dampak kemacetan diperkirakan hingga 20 kilometer," kata Ardi.

Merespons bencana yang terjadi itu, Ardi menyebut pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait, gunanya sebagai tindak lanjut pasca kejadian.

"BKSDA Sumbar selaku pengelola kawasan, perlu melakukan koordinasi dengan instansi terkait, guna tindak lanjut sesuai fungsi dan kewenangan," pungkas Ardi.

Baca juga: Debit Air Terjun Lembah Anai Meningkat dan Meluap hingga ke Badan Jalan Setinggi 15 Cm

Diketahui, kawasan TWA Mega Mendung telah dikelola oleh BKSDA Sumbar. Keputusan itu didapat usai diselesaikannya konflik tenurial di kawasan tersebut. Saat ini, proses kedudukan TWA Mega Mendung telah dilaporkan ke Dir PKK untuk proses sesuai PP 24.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi}

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved