Kota Padang
Edukasi Bencana, Ratusan Siswa SMA Adabiah 2 Padang Ikut Simulasi Gempa dan Tsunami
Potensi bencana yang ada di wilayah Sumbar cukup banyak yang terdiri dari banjir, longsor, hingga gempa megathrust Mentawai dengan ancaman tsunami.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat melakukan sosialisasi terkait ancaman bencana yang ada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (13/2/2023).
Potensi bencana yang ada di wilayah Sumbar cukup banyak yang terdiri dari banjir, longsor, hingga gempa megathrust Mentawai dengan ancaman tsunami.
Mengantisipasi hal itu, BPBD Sumbar terus melakukan sosialisasi dan edukasi. Bukan hanya ke masyarakat umum, tapi juga ke sektor pendidikan yang rawan.
Diketahui, dalam kegiatan SPAB ini diikuti ratusan siswa SMA Adabiah 2 Padang dengan antusias.
Bukan hanya itu, majelis guru juga ikut terlibat seolah-olah terjadi bencana gempa dan tsunami. Semuanya bekerjasama dalam menyelamatkan diri dan evakuasi mandiri.
Baca juga: Gempa M7,5 di Maluku: Sempat Berpotensi Tsunami, 7 Gempa Susulan, dan Terasa hingga Australia
"Kita sosialisasi dan edukasi ke SMA Adabiah 2, karena mengingat terletak di zona merah," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Fajar Sukma usai acara pada Selasa, (14/2/2023).
Fajar Sukma mengatakan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) memilih SMA Adabiah 2 Padang karena jarak sekolah ini hanya 1 atau 1,5 kilometer dari bibir pantai Padang, dan dekat dengan aliran sungai.
Selain itu, jumlah warga sekolah di SMA Adabiah Padang mencapai 700 orang lebih. Jumlah yang cukup banyak ini, apabila tidak teredukasi dengan baik, bisa sangat berisiko ketika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa, atau tsunami.
"Makanya sosialisasi dan edukasi ini sangat penting dilakukan, agar meminimalisir atau menekan risiko jika terjadi bencana," kata Fajar Sukma.
Dia mencontohkan, saat terjadi gempa tahun 2009 silam yang melanda Sumbar, terutama Kota Padang yang luluh lantak.
Baca juga: Gempa Dangkal Guncang Bukittinggi, BMKG Sebut Tak Berdampak pada Aktivitas Gunung Marapi
"Semua orang tak bisa bergerak, bahkan tak bisa menyalamatkan diri, apalagi mengevakuasi orang lain," katanya.
Kata dia, ancaman megathrust Mentawai sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Pasalnya, perairan di Sumbar juga teletak pada lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang sangat berpotensi adanya guncangan dari bawah lautan.
Kemudian, di daratan Sumbar juga ada lempengan patahan Simangko. Patahan ini menyimpan tujuh segmen dengan potensi gempa bumi, yakni Segmen Angkola, Segmen Barumun, Segmen Sianok, Segmen Sumani, Segmen Suliti, dan Segmen Siulak.
"Segmen-segmen ini berpotensi dengan ancaman gempa yang bisa mencapai 7,8 skala richter, dan ini sangat berisiko atau berdampak besar," jelasnya.
Dengan ancaman bencana itu, pihaknya memberikan SPAB ke SMA Adabiah 2 Padang. Diharapannya, warga sekolah, baik guru, siswa, penjaga sekolah, hingga warga sekitar sekolah bisa lebih waspada, teredukasi, dan bisa melakukan evakuasi mandiri.
Baca juga: Belajar dari Gempa Turki, Pakar Unand: Perlu Pengecekan Konstruksi Bangunan Lama di Indonesia
"Kita memberikan simulasi dengan kondisi terjadi gempa atau tsunami. Alhamdulillah direspon positif dan sangat antusias. Jadi ke depannya rutin dilakukan, secara terukur dan sistematis," ujarnya.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Lakukan Pengawasan, Satpol PP Padang Temukan Pasangan Diduga Ilegal dalam Kos-kosan |
![]() |
---|
Ar Risalah Padang Raih Penghargaan Pesantren Ramah Anak Terbaik di Sumbar 2025 |
![]() |
---|
Peringatan HUT ke-356, Padang Gelar Dakwah Sarumpun Hadirkan Ulama Tiga Negara |
![]() |
---|
KRI Bima Suci Berlabuh di Padang, Hadiah HUT ke-356, Warga Bisa Kunjungi Kapal TNI AL Gratis |
![]() |
---|
Wali Kota Padang Pimpin DMDI Sumbar, Targetkan Padang Jadi Pusat Kebudayaan Melayu-Islam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.