Wakil Ketua DPRD Ditangkap karena Narkoba, Demokrat Kabupaten Solok akan Evaluasi Seluruh Kader

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Solok berencana memeriksa seluruh kadernya.

Rencana ini menyikapi setelah salah seorang kadernya ditangkap polisi karena kasus narkoba.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Solok Iriadi Dt Tumanggung mengatakan, akan mengumpulkan seluruh kader partai.

"Akan kami kumpulkan dan evaluasi, bahkan hingga ke pengurus ranting di tiap-tiap nagari yang jumlahnya 460 orang," katanya, saat dihubungi, Rabu (11/1/2023).

Iriadi menegaskan tidak akan tawar menawar apabila ada kader yang mencoreng nama partai.

Baca juga: Kader Demokrat Ditangkap Polisi Terlibat Narkotika di Solok, Mulyadi: Coreng Wajah Partai

"Ini sangat mencoreng nama baik partai, tidak ada tolak ansur (keringanan) bagi kader yang tidak patuh, apalagi terakit narkoba," katanya.

Tindakan tegas DPC Demokrat, kata dia, akan memberhentikan secara tidak hormat bagi kader yang melanggar pakta integritas.

Hal itu sudah diterapkan kepada Lucky Effendi (32), kader Demokrat yang juga Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Solok.

Melalui rapat pleno DPC Demokrat yang dilaksanakan kemarin siang, Selasa (10/1/2022), Lucky telah diberhentikan dari keanggotaannya sebagai kader.

Selain itu, Iriadi mengatakan pihaknya juga telah melayangkan surat pemberhentian Lucky sebagai anggota DPRD Kabupaten Solok.

Baca juga: Usai Ditangkap Polisi, LE Wakil Ketua DPRD Solok Langsung Dipecat dari Partai Demokrat

"Akan diganti melalui mekanisme pergantian antar waktu oleh Fajar Ramli. Kami sudah kirim surat ke DPP Demokrat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dia diringkus polisi karena diketahui melakukan transaksi narkotika jenis sabu.

Saat dicegat, Satresnarkoba Polres Solok menemukan satu paket sabu senilai Rp. 1,2 juta rupiah.

Saat ini Lucky tengah mendekam di tahanan Polres Solok untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.