590 Kasus PMK di Sijunjung Telah Sembuh 100 Persen, Tidak Ada Penambahan hingga Akhir Desember 2022

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ada di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), telah terkonfirmasi sembuh 100 persen.

Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal
Pedagang ternak kembali membawa ternaknya keluar dari Pasar Palangki, Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Sabtu (14/5/2022) 

"Hewan ternak ini dirawat oleh Maja sebanyak 3 ekor, 2 ekor milik toke Si Ul, 1 ekor milik toke Kewin," ungkapnya.

Lanjutnya, sapi milik si Ul berasal dari Pekanbaru. 

Sementara, sapi milik Kewin dibeli di Pasar Ternak Palangki. 

"Ketiga sapi tersebut dibeli dalam keadaan sakit atau pincang," tambahnya.

Pasar Ternak Palangki Ditutup

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung menutup Pasar Ternak Palangki, usai ditemukan kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak yang berada di pasar yang terletak di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Dinas Pertanian Sijunjung, Ronaldi menyebut melalui hasil tes laboratorium oleh Balai Veteriner Provinsi Sumbar, dinyatakan dua ekor sapi positif PMK di Pasar Ternak Palangki, pada Jumat (13/5/2022).

 "Dari dua ekor sapi yang diambil sempel, keduanya dinyatakan positif PMK dan saat ini sudah kami isolasi," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Sabtu (14/5/2022).

Dikatakannya, kemaren setelah diketahui hal tersebut, pihaknya bertindak cepat untuk menutup Pasar Ternak Palangki supaya tidak ada lagi sapi yang masuk.

"Kemaren kami sudah menutup pasar supaya tidak ada sapi yang masuk kedalam pasar, supaya tidak terjadi penularan untuk sapi yang baru masuk tersebut," ujar Ronaldi.

Lanjutnya, selain melakukan penutupan pasar, pihaknya juga melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan pada pasar tersebut.

Sementara, untuk para pedang ternak pihak Dinas Pertanian Sijunjung, sudah melakukan sosialisasi dan pengertian, terhadap penutupan dari Pasar Ternak Palangki.

"Kemaren saat penutupan pasar, para pedagang sudah kami pengertian dan tadi pagi kami sosialisasi kembali untuk para pedagang yang baru datang," tuturnya.

Dikatakannya, pihaknya sudah menginstruksikan kepada pedagang ternak untuk mengosongkan pasar tersebut dan membawa keluar ternak yang tidak memiliki gejala PMK.

"Pasar Ternak Palangki kedepannya masih akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan, sesuai arahan dari provinsi," ucap Kadis Pertanian Sijunjung itu.

Terpantau, TribunPadang.com, Pasar Ternak Palangki terlihat sepi tidak ada pembeli dan para pedang mulai membawa keluar ternak miliknya kembali ke kandangnya untuk isolasi mandiri.

Diketahui, Pasar Ternak Palangki ditetapkan sebagai zona merah terkait kasus PMK. (*)

 


 

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved