Kabupaten Solok

Punya Meriam Tua, Rumah Gadang yang Terbakar di Solok Pernah Jadi Dapur Umum Masa Perang Revolusi

Ada dua musabab musnahnya Rumah Gadang, bangunan yang erat kaitannya dengan suku Minangkabau, khususnya di daerah darek (daerah ketinggian di ...

Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Nandito Putra
Rumah gadang yang terbakar di Cupak, Rabu (4/1/2023) punya sejarah panjang dan berusia ratusan tahun. Pernah jadi dapur umum di masa perang revolusi. 

Ayah Lisda meninggal di usia 90 tahun pada 2017 silam. "Sedangkan rumah gadang ini sudah dibangun sejak nenek ayah saya," katanya.

Di antara tiga rumah gadang yang terbakar, milik keturunan Datuak Tan Mandaro termasuk yang masih terawat dengan baik.

Dindingnya dipenuhi ukiran dengan cat berwarna cerah. Rumah itu, kata Lisda, selalu dipugar ketika ada bagian yang rusak.

"Selalu dirawat oleh kaum sehingga kondisinya tetap kuat dan kokoh meski sudah ratusan tahun," katanya.

Di samping Rumah Gadang Datuak Mandaro, ada Rumah Gadang Atok Genteng, merujuk pada atap yang digunakan terbuat dari tanah liat atau genteng.

Baca juga: Bupati Solok Epyardi Asda Tinjau Lokasi Kebakaran di Cupak, Sebut akan Bantu Korban Bangun Rumah

Rumah Gadang Atok Genteng dimiliki oleh Datuak Cupak, salah satu gelar adat tertua yang ada di nagari tersebut.

Ini termasuk rumah gadang yang unik, juga menyimpan nilai sejarah yang penting bagi Nagari Cupak.

Tidak ada yang tahu pasti kapan rumah gadang Datuak Cupak dibangun. Yang jelas usianya sudah ratusan tahun.

Yulia Fransiska (37) adalah keturunan kelima dari Datuak Cupak.

Ia tidak tinggal di rumah gadang tersebut, sebab ditempati oleh kerabatnya yang lain.

Yulia tahu sedikit banyak soal cerita rumah gadang milik kaumnya dari cerita-cerita orang tua.

Ketika masa revolusi, Rumah Gadang Datuak Cupak punya peran dalam membantu perjuangan tentara pejuang melawan agresi militer Belanda.

Yulia mengatakan, ketika itu rumah gadang ini dijadikan seperti posko dapur umum.

"Tetua kami dulu akan memasak nasi lalu memberinya secara gratis kepada para laskar pejuang yang butuh makanan," katanya.

Rumah gadang Datuak Cupak terdiri dari tiga tingkat. Tanpa ukiran, namun kondisinya cukup terawat.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved