Mengingat Tsunami Aceh, Bencana Dahsyat Telan Ratusan Ribu Nyawa Tepat 18 Tahun Lalu

Sejumlah ahli menyebut, gempa di Aceh menjadi gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Editor: Rahmadi
SERAMBINEWS.COM/BEDU SAINI
Suasana Simpang Lima Banda Aceh saat diterjang tsunami Minggu 26 Desember 2004. 

TRIBUNPADANG.COM - Hari ini tepat 18 tahun bencana tsunami Aceh berlalu.

Bencana mematikan itu terjadi pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,3 Skala Rithcer (SR) mengguncang Aceh.

Gempa berkedalaman 10 kilometer dan berpusat di 160 km sebelah barat Aceh dengan posisi 2,9 derajat Lintang Utara dan 96,6 derajat Bujur Timur itu terjadi pukul 08.00 WIB.

Gempa bumi itu menjadi gempa paling hebat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Sejumlah ahli menyebut, gempa di Aceh menjadi gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Baca juga: Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh, Presiden Erdoğan : Turki Takkan Biarkan, Indonesia Sendirian

Orang-orang berhamburan keluar rumah, bangunan yang menjulang tinggi sebagian roboh menyentuh tanah.

Gempa itu menewaskan sebagian korban meski gelombang tsunami belum menyapu dataran.

Gempa bumi tersebut juga memicu gelombang tsunami dengan ketinggian lebih dari 30 meter.

Tak selang berapa lama, tsunami menyapu bersih sebagian wilayah Aceh.

Bencana alam ini menjadi peristiwa bencana alam terbesar dalam sejarah abad 21.

Baca juga: Dua Kelurahan di Padang Diakui UNESCO-IOC Sebagai Siaga Tsunami, Pertama di Indonesia

Gelombang tsunami datang dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Air laut memuntahkan gelombang raksasa dengan ketinggian yang berbeda-beda.

Puncak tertinggi yakni 34,5 meter di pantai Lhoknga, Aceh Besar sebagaimana tercatat dalam buku Tsunami Aceh Getarkan Dunia (2006:5) yang diterbitkan Serambi Indonesia dan Japan - Aceh Net.

Pulau Simeulue yang menjadi wilayah paling dekat dengan episentrum membutuhkan waktu 15 menit bagi tsunami naik ke daratan salah satu kabupaten di Aceh itu usai gempa.

Fenomena unik air surut pascagempa membuat sebagian masyarakat di daratan Aceh antusias pergi ke pantai mengumpulkan ikan yang tergeletak.

Baca juga: Jawa Barat Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 5,6, Tidak Berpotensi Tsunami

ILUSTRASI gelombang laut dan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh saat bencana tsunami terjadi 26 Desember 2004.
ILUSTRASI gelombang laut dan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh saat bencana tsunami terjadi 26 Desember 2004. (SERAMBINEWS.COM/IST)
Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved