Pelecehan Mahasiswi di Padang
POPULER PADANG: Pelecehan Seksual Dosen Unand dan Larangan Ujian di SMPN 41 Padang
Berita populer Padang, ada berita tentang pelecehan mahasiswi oleh dosen di Unand dan larangan ujian karena belum bayar uang seragam di SMPN 4 ...
Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
"Korban sudah ditangani psikolog dan pihak kampus yang berwenang, pelaku KC diketahui sudah tidak dibolehkan mengajar namun sangat disayangkan statusnya belum dipecat," sambungnya.
Kasi Humas dan Protokoler Unand, Benny Amir saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa yang dilakukan dosen KC terhadap mahasiswinya.
"Kejadian memang benar dan Satgas PKKS Unand sedang melakukan proses tindak lanjuti kasus ini," ujarnya, Rabu (21/12/2022).
Benny Amir mengatakan, hingga kini Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand sedang bekerja memproses kejadian tersebut.
2. Klarifikasi Disdikbud Soal Siswa SMPN 41 Padang Tak Diizinkan Ujian Karena Belum Bayar Uang Seragam
Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) menemukan dugaan maladministrasi terjadi di SMP Negeri 41 Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Ini berawal dari laporan orang tua siswa yang mengadukan bahwa anaknya tidak dibolehkan mengikuti ujian karena belum membayar uang seragam.
Menanggapi temuan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang Nurfitri mengatakan pada prinsipnya tidak ada kewajiban membayar uang seragam pada waktu mau ujian.
Kemudian uang seragam tersebut juga boleh diangsur walaupun sedikit-sedikit tidak masalah.
"Cuman kan orang tua murid ini yang bawaannya agak keras, jadi agak emosi, salah mendengar dan salah paham,"ujar Nurfitri, Rabu (21/12/2022)
Baca juga: Aturan Pakaian Adat pada Hari Tertentu, Disdikbud Padang: Beberapa Sekolah Telah Menerapkan
Nurfitri menambahkan, sebenarnya orang tua murid itu mempunyai tujuh orang anak, empat orang anaknya bersekolah di SMP 41 Padang.
Untuk seragam tiga orang anaknya sebelumnya, pihak SMP 41 Padang sudah menggratiskan biaya seragam baju.
"Cuman anak keempat inisiatif sekolah tidak menggratiskan, dan diberikan prioritas begitu terus karena ingin menyeratakan dengan siswa lainnya" ujarnya.
Nurfitri mengatakan, intinya sekolah tidak memaksa orang tua tersebut, kalau tidak bisa membayar tidak masalah.