Kota Pariaman
Berhasil Turunkan Angka Stunting, Kepala DP3AKB Kota Pariaman Fokus Cegah Kasus Baru di Tahun 2023
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit fokus mencegah kasus baru ...
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit fokus mencegah kasus baru Stunting pada tahun 2023.
Perhatian ini diberikannya mengingat angka Stunting kota Pariaman pada tahun 2022 ini sudah menurun di angka 16 persen.
Jumlah itu turun dari sebelumnya sebanyak 5 persen dari angka 31 persen pada tahun 2021 menurut Survey SGI (Status Gizi Indonesia).
Penurunan kasus ini menurutnya tidak terlepas dari peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan.
Selain TPPS peran besar juga diberikan oleh Tim Pendamping Kelurahan tingkat kelurahan dan desa di Kota Pariaman.
Baca juga: Memasuki HUT ke-52, Pemko Solok Berkomitmen Tekan Angka Kemiskinan dan Stunting
Baca juga: Pemko Pariaman Klaim Berhasil Turunkan Stunting Jadi 16 Persen pada 2022
"Jadi fokus kami pada 2023, pada mencegah kasus Stunting di Kota Pariaman," jelasnya.
Pencegahan ini akan menyasar pada keluarga resiko Stunting.
Tujuannya adalah untuk mendampingi pengantin baru, pengantin subur, ibu hamil, ibu menyusui dan balita di bawah usia dua tahun.
Berdasarkan data pihaknya per November 2022 jumlah balita di Kota Pariaman sebanyak 6.356 balita.
"588 balita di antara jumlah itu memiliki risiko Stunting. Jadi itu yang akan kami cegah dan berikan perlakuan khusus," terangnya.
Baca juga: Pemko Bukittinggi Gelar Pertemuan, Bahas Diseminasi Surveilans Gizi dan Data Stunting
Terpisah Wali Kota Pariaman Genius Umar meminta adanya perlakuan dan treatment khusus untuk penurunan angka Stunting iniĀ pada OPD terkait, camat, lurah dan kepala desa di tahun 2023.
"Kami ingin menghidupkan lintas sektor untuk menangani ini, agar penurunan Stunting lebih cepat," jelasnya.
Ia berharap koordinasi antar sektor ini nantinya bisa membuat angka Stunting di Kota Pariaman menyentuh angka kurang dari 10 persen pada 2023.
(TribunPadang.com/Panji Rahmat)