MotoGP 2022

Bos Yamaha Beberkan Sebab, Kegagalan Fabio Quartararo Pertahankan Titel Juara MotoGP 2022

PEMBALAP Fabio Quartararo harus belajar untuk bersabar, lantaran dirinya gagal mempertahankan gelar juara pada Seri MotoGP 2022. 

Editor: Emil Mahmud
TWITTER.COM/SEPANGRACING
Pose pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, sebelum berlaga pad MotoGP Thailand 2019 Minggu (8/10/2019) lalu. 

PEMBALAP Fabio Quartararo harus belajar untuk bersabar, lantaran dirinya gagal mempertahankan gelar juara pada Seri MotoGP 2022. 

Lebih lanjut, Managing Director Yamaha, Lin Jarvis membeberkan penyebab kegagalan pembalapnya, yang patut untuk disayangkan tersebut.

Kiprah Yamaha pada MotoGP musim 2022 berakhir dengan tragis ketika Fabio Quartararo kehilangan puncak klasemen walau sempat menciptakan gap yang besar.

Jelang paruh musim pembalap andalan Monster Energy Yamaha ini unggul 91 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang menjadi juara MotoGP.

Akan tetapi, sejauh ini performa buruk pada paruh musim kedua menjegal Fabio Quartararo.

Aksi pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo pada MotoGP Americas 2019, Senin (15/4/2019) WIB.
Aksi pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo pada MotoGP Americas 2019, Senin (15/4/2019) WIB. (twitter.com/FabioQ20)

Dalam 10 balapan terakhir, cuma dua kali sosok berjuluk El Diablo finis di posisi tiga besar dan tak sekalipun mencetak kemenangan.

Satu masalah yang terus dikeluhkan Quartararo adalah bagaimana Yamaha tertinggal saat beradu kecepatan di lintasan lurus.

Peningkatan top speed sudah menjadi permintaan Quartararo sejak musim lalu. Namun, harapan Quartararo tak terpenuhi.

Lin Jarvis membeberkan bahwa Yamaha rupanya memang tidak mengejar peningkatan tenaga pada musim 2022.

Kekhawatiran bahwa perubahan besar yang mengiringinya akan memengaruhi keandalan mesin dari Yamaha YZR-M1 menjadi penyebabnya.

Yamaha punya pengalaman buruk mengenai hal ini.

Pada musim 2020 upaya Yamaha membangun mesin dengan pembaruan signifikan malah berakhir kontra-produktif.

Kasus gagal mesin karena masalah klep memaksa mereka menahan daya pacu si kuda besi demi tidak melewati batas alokasi mesin dalam semusim.

Ide besar yang menumpuk selama pembekuan mesin pun tidak bisa tersalurkan semuanya.

"Kami sangat sibuk mengembangkan mesin 2022 dengan sebuah level performa yang berbeda dalam hal tenaga."

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved