Tambang Meledak di Sawahlunto
Tim SAR Sempat Kekurangan Oksigen saat Evakuasi Korban Terakhir Ledakan Tambang di Sawahlunto
Tim gabungan yang melakukan evakuasi ke dalam lubang tambang sebanyak 20 orang yang terdiri 8 petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL.
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO- Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ledakan tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) itu, dikabarkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota Robi Saputra menjelaskan, pihaknya mengevakuasi korban terakhir dengan kondisi meninggal dunia.
"Sekira pukul 17.30 WIB, korban terakhir berhasil kami evakuasi dari dalam lubang tambang dengan kondisi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Ia menjelaskan, korban tersebut ditemukan di kedalaman mencapai 281 meter dari mulut tambang.
Baca juga: Polisi Selidiki Laka Tambang di Sawahlunto Sumatera Barat, Kapolda: Jangan Sampai Ada Penyimpangan
Lanjutnya, tim gabungan yang melakukan evakuasi ke dalam lubang tambang sebanyak 20 orang yang terdiri 8 petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL.
"Dalam proses evakuasi kami mengalami kendala,yaitu minimnya oksigen yang ada di dalam tambang," tutur Robi.
Dikatakannya, hal tersebut membuat beberapa tim gabungan harus mendapatkan pertolongan oksigen saat keluar.
"Korban terakhir saat ini sudah di evakuasi menuju RSUD Sawahlunto, sekira pukul 18.00 WIB tim SAR gabungan di bubarkan," imbuhnya.
Kata Robi, total korban akibat ledakan tambang tersebut sebanyak 14 orang, di antaranya, 10 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.
Baca juga: Update Korban Tambang Meledak di Sawahlunto: 10 Orang Meninggal, 2 Luka-luka
Penyebab Meledak
Tambang batu bara di Sawahlunto Sumatera Barat meledak, Jumat (9/12/2022).
Diketahui, ledakan tambang batu bara Sawahlunto terjadi di lubang SD C2 atau Lori 2.
Ledakan tambang batu bara Sawahlunto itu dilaporkan menelan sejumlah korban.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Padang Octavianto mengatakan prakiraan sementara, ledakan tambang batu bara Sawahlunto disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana atau Hidrokarbon (CH4).
Terkait penyebab pasti ledakan tambang batu bara Sawahlunto masih diselidiki.
Baca juga: Satu dari Dua Korban Selamat Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat Bisa Pulang ke Rumah
Semua Korban Berhasil Dievakuasi
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ledakan tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) itu, dikabarkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota Robi Saputra menjelaskan, pihaknya mengevakuasi korban terakhir dengan kondisi meninggal dunia.
"Sekira pukul 17.30 WIB, korban terakhir berhasil kami evakuasi dari dalam lubang tambang dengan kondisi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Baca juga: Dievakuasi dari Kedalaman 281 Meter, Korban Terakhir Tambang Meledak di Sawahlunto Ditemukan
Ia menjelaskan, korban tersebut ditemukan di kedalaman mencapai 281 meter dari mulut tambang.
Lanjutnya, tim gabungan yang melakukan evakuasi kedalam lubang tambang sebanyak 20 orang yang terdiri 8 petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL.
"Dalam proses evakuasi kami mengalami kendala,yaitu minimnya oksigen yang ada di dalam tambang," tutur Robi.
Dikatakannya, hal tersebut membuat beberapa tim gabungan harus mendapatkan pertolongan oksigen saat keluar.
"Korban terakhir saat ini sudah di evakuasi menuju RSUD Sawahlunto, sekira pukul 18.00 WIB tim SAR gabungan di bubarkan," imbuhnya.
Kata Robi, total korban akibat ledakan tambang tersebut sebanyak 14 orang, di antaranya, 10 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.
Baca juga: Petugas Kesulitan Evakuasi, Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Terjebak Sedalam 200 Meter
Diberitakan sebelumnya, petugas kekurangan oksigen saat melakukan pencarian korban kejadian ledakan tambang batu bara Sawahlunto Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (9/12/2022).
Awalnya, dilaporkan sebanyak sembilan orang dilaporkan meninggal dunia, dan unsur tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Padang Octavianto, mengatakan petugas masih melakukan proses pencarian hingga pukul 17.10 WIB.
Ia menyebutkan, petugas yang dikirim ke lokasi sebanyak dua tim yang merupakan unsur gabungan.
"Tim ini sudah masuk sampai kedalaman 200 meter lebih, seputar kelok 13," kata Octavianto.
Saat berada di kedalaman 200 meter ini, petugas yang melakukan pencarian melihat korban di dalam lubang tambang.
"Namun, dikarenakan terbatasnya oksigen. Kita kembali dan menggunakan oksigen tambahan," tambahnya.
Setelah menggunakan oksigen tambahan, petugas kembali turun untuk melakukan evakuasi terhadap korban terakhir.
"Mudah-mudahan proses evakuasi diduga korban terakhir dapat berjalan lancar."
"Data sementara hingga pukul 15.15 WIB terkait kecelakaan tambang di PT NAL Kota Sawahlunto, sudah ada sembilan korban meninggal dunia," kata Octavianto.
Kata dia, sembilan korban ini sudah dilakukan evakuasi tim SAR Gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan masyarakat sekitar.
Sementara empat orang korban lainnya berhasil selamat, sedangkan satu orang lagi diperkirakan masih hilang dan melakukan pencarian.
Baca juga: Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Terus Ditemukan, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Masih Dicari
Keterangan Polisi
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menyebut ada 15 orang menjadi korban akibat ledakan tambang batu bara Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022).
Ledakan yang merenggut nyawa ini terjadi di pertambangan PT NAL Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan semua pihak bahu membahu untuk melakukan proses penyelamatan dan pertolongan terhadap korban yang ada di dalam lubang tambang.
Baca juga: Buka Posko Antemortem di RSUD, Polres Sawahlunto Terima 12 Laporan: 9 Meninggal, 2 Luka-luka
Ia melanjutkan, update pencarian korban pada siang hari ada sebanyak delapan orang meninggal dunia.
"Sedangkan dua orang masih ada di dalam lubang, dan untuk yang selamat ada lima orang," kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan saat diwawancarai via telepon.
Kombes Pol Dwi Sulistyawan menjelaskan dalam insiden kecelakaan kerja di tambang batu bara ini terdapat sebanyak 15 orang korban.
Sementara itu terkait identitas korban belum ada.
"Kita fokus untuk melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan," kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan.
Ia menambahkan, akibat dari ledakan aliran listrik mati membuat lubang tambang menjadi gelap, dan material dinding yang runtuh menyulitkan petugas untuk melakukan evakuasi korban.
"Namanya tambang dalam, ya kedalamannya sampai 200 meter. Tentu dengan adanya ledakan tersebut aliran listrik masih mati," pungkasnya. (TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal/Rezi Azwar/Nandito Putra)