Kota Pariaman
Kunjungi BDC Angso Duo Pariaman, Menteri PPPA Borong Blazer Alas Meja dan Mukenah
BDC Angso Duo bertujuan untuk memperdayakan masyarakat dan menggerakkan UMKM bagi masyarakat menengah ke bawah.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, menyempatkan berbelanja kerajinan di Business Development Center (BDC) Angso Duo, Rabu (07/12/2022).
Hal itu dilakukan di sela kunjungannya ke Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Terlihat saat sampai di BDC Angso Duo kawasan Jati Kota Pariaman, mata Bintang terus bergerak, terpana melihat kerajinan yang ada
Kedatangan Bintang di BD Angso duo, disambut hangat oleh pengelola.
Di pintu masuk terlihat perwakilan dari Dinas Perdagangan, Perindustiran, UMKM dan Koperasi Kota Pariaman.
Baca juga: Besok Menteri PPPA Bintang Puspayoga Resmikan Layanan DRPPA Kota Pariaman
Perwakilan tersebut menjelaskan latar belakang BDC Angso Duo hadir melalui program Kementerian PUPR pada tahun 2014.
BDC Angso Duo bertujuan untuk memperdayakan masyarakat dan menggerakkan UMKM bagi masyarakat menengah ke bawah.
Di sini ada sejumlah kerajinan yang diproduksi mulai dari rajut, bordir dan batik, serta juga ada olahan makanan.
Setelah perbincangan itu, Bintang langsung melangkahkan kaki pada tiga orang perempuan yang sibuk merajut sejak ia datang.
Bersama rombongan Bintang yang ditemani Wali Kota Pariaman duduk untuk berbincang dengan pengrajin ini.
Baca juga: Menteri PPPA Pastikan Korban Kekerasan Seksual, Dapat Layanan Terpadu, Layanan One Stop Services
Saat duduk, Bintang Puspayoga memperhatikan sejumlah kerajinan yang sudah diproduksi para pengrajin.
Saat asik menengok dan memegangi sejumlah rajutan yang ada, perempuan berambut gelombang itu disodorkan blazer rompi hasil rajutan oleh pengrajin.
Sigap saja Bintang langsung mengenakan blazer rompi berwarna coklat hambar itu.
Sewaktu blazer rompi itu sudah terpasang dan ia kancingi, terlihat blazer itu terpasang dengan baju coklat lengan panjang yang ia gunakan.
Roman wajahnya seketika berubah senang, tangannya terus sibuk mencari rajutan lain yang ia suka.
Baca juga: Januri Pengrajin Batu Bara, Kerajinan Khas dari Kota Sawahlunto, Harga Satu Ukiran Capai Rp 4 Juta