POPULER PADANG
POPULER PADANG: Pasar Raya Padang Fase VII Dibangun Ulang dan Gempa Guncang Kota Padang
Pedagang Pasar Raya Fase VII Kota Padang tak menolak pembangunan ulang pasar yang direncanakan mulai dikerjakan mulai Senin (28/11/2022).
TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Padang yang tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita terkait Pasar Raya Padang Fase VII dibangun ulang dan ada gempa yang mengguncang Kota Padang.
Berikut berita selengkapnya:
1. Pasar Raya Padang Fase VII Dibangun Ulang, Pedagang: Tak Menolak tapi Tak Setuju Lokasi Relokasi
Pedagang Pasar Raya Fase VII Kota Padang tak menolak pembangunan ulang pasar yang direncanakan mulai dikerjakan mulai Senin (28/11/2022).
Baca juga: Setelah Dibangun Ulang, Hendri Septa Pastikan Tidak Ada Pedagang Baru di Pasar Raya Padang Fase VII
Hal tersebut disampaikan oleh ketua pelaksana harian Pasar Raya fase VII Arman Sirin (62) kepada TribunPadang.com.
"Sebetulnya kita sudah beberapa kali pertemuan dengan Dinas Perdagangan, pada intinya kita setuju pembangunan ini," ujar Arman pada Minggu (27/11/2022).
Adapun kata Arman, mewakili pedagang pertokoan fase VII mengatakan, sedari awal komunikasi dengan Pemko Padang, pihaknya sudah menolak lokasi relokasi di samping Balai Kota lama.
Pedagang merasa lokasi relokasi di sana tak kondusif, dan dinilai tak layak untuk pedagang di fase VII.
Kata dia, Pemko Padang memang memfasilitasi lokasi relokasi dengan membangun kios di samping Balai Kota, namun tidak sesuai dengan keinginan pedagang lantaran hanya dibangun semi permanen.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Raya Fase VII Dimulai, Wako Hendri Septa: Alhamdulillah Pedagang Mendukung!
Selain itu, katanya, lokasi relokasi dinilai bakal sepi pengunjung mengingat sejumlah pedagang yang berjualan di lokasi itu juga keluhkan sepinya pembeli.
Arman melanjutkan, Pemko Padang dinilai juga memaksakan kehendak terkait lokasi relokasi pedagang, karena katanya pedagang sudah menolak sedari awal komunikasi dengan Pemko Padang.
Seingat Arman, pertemuan awal dilaksanakan di Pasar Inpres.
"Dari awal kami sudah meminta di jalan Sandang Pangan, di Jalan Pasar Raya, Jalan Imam Bonjol kami tidak menerima relokasi di samping wali kota lama, itu sudah ditolak sejak pertemuan awal," ujar Arman yang juga berjualan pakaian itu.
Sementara itu, Ketua pengurus pedagang kaki lima (PKL) pelataran parkir eks matahari lama, Putra (45) juga menyatakan hal yang sama.
Baca juga: Jelang Pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII, Pedagang akan Direlokasi ke Pertokoaan IPPI
PKL, katanya, juga tidak menolak rencana pembangunan ulang Pasar Raya Fase VII pasca gempa bumi 2009.
Hanya saja, pedagang belum bersedia untuk pindah ke lokasi relokasi, yakni di Pasar Inpres Blok II dan III.
Pedagang, lanjutnya, tak bersedia dipindahkan ke Pasar Inpres lantaran tidak sesuai harapan pedagang.
Apalagi, katanya, lokasi relokasi berada di lantai dua dan tiga.
"Kami mendukung pembangunan Pasar Raya Fase VII dan meminta relokasi yang pantas dan layak untuk penyambung hidup dunsanak ambo, kakak ambo," kata Putra.
Baca juga: Wako Hendri Septa, Insyaallah Segera Wujudkan Wajah Baru Pasar Raya Fase VII
Ia mengatakan belum ada kesepakatan pasti dengan Pemko soal lokasi relokasi.
"Itu wacana dari Pemko, belum sinkron, memang tempatnya bagus, kokoh, tapi kalau tak ada yang membeli gimana?," ujar dia.
Kata dia, beberapa bulan mendatang akan lebaran, dan lebaran adalah sebenar-benarnya waktu jualan bagi pedagang.
"Efek Covid-19 baru dilalui, baru dapat oksigen, tahu-tahu dicabut lagi oksigen. Kalau pemko bijaksana, mau mundur selangkah dan pedagang juga mundur selangkah, mungkin ada titik temu," imbuh dia.
Pedagang yang diwakilinya berharap, lokasi relokasi dibahas kembali dengan pedagang.
Baca juga: Fauzi Bahar: Pemindahan Balai Kota Padang dari Pasar Raya ke Aia Pacah juga Saran Zuiyen Rais
Sekitar 200 PKL, ujarnya, berharap dapat direlokasi di jalan depan Pasar Raya Fase VII. "Makan jalan sedikit tentu melanggar Perda, tapi ini kan keadaannya darurat," pungkas dia.
Diketahui, Pemko Padang akan melakukan pembangunan ulang Pasar Raya Fase VII pasca gempa bumi Padang 2009.
Direncanakan, pembangunan akan dimulai Senin (28/11/2022) dan perhari Minggu (27/11/2022) pedagang diminta menempati relokasi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Syahendri Barkah mengatakan, proses sosialisasi pedagang pertokoan dan PKL yang ada di Fase VII masih berjalan, dan Senin (28/11/2022) akan hiring ke DPRD
Kata Syahendri, audiensi tersebut akan dibahas kesepakatan pemindahan ke tempat relokasi.
Baca juga: Tips Belanja Pakaian Bekas alias Ngethrift dari Pedagang di Pasar Raya Padang, Perhatikan Jahitan
"Tempat relokasi kita sediakan, tempatnya layak, dekat pertokoan IPPI samping balai kota, kemana mereka maunya lagi?," ujar dia.
"Relokasi dalam pekan depan kita imbau agar pedagang pindah ke lokasi relokasi," tambah Syahendri.
2. Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Pesisir Selatan dan Padang, BMKG: Gempa Tektonik dan Tidak Potensi Tsunami
Gempa dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (27/11/2022).
Gempa itu terjadi sekira pukul 18.37 WIB, berpusat di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Baca juga: Setelah Dikunjungi Presiden Jokowi, Hendri Septa Wali Kota Pertama Tinjau Lokasi Gempa Desa Cijedil
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik.
"Benar telah terjadi gempa sekira pukul 18.37 WIB tadi, dampaknya itu dirasakan di Painan dan Kota Padang," kata Suaidi kepada TribunPadang.com.
Suaidi menyebut, gempa itu masuk dalam kategori gempa biasa.
Diakibatkan oleh adanya patahan lokal di lempengannya.
"Gempa ini tidak menimbulkan efek dan dampak yang berlebihan, lalu kami juga mencatat belum ditemukannya laporan kerusakan," kata Suaidi.
Baca juga: Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Erick Thohir Apresiasi Satgas BUMN Peduli
Suaidi menjelaskan, gempa yang terjadi sekira pukul 18.37 tadi, berpusat di daratan, tepatnya di Barat Daya Painan, Pesisir Selatan.
Hal tersebut, kata Suaidi, tidak berpotensi menimbulkan tsunami atau gelombang laut.
"Gempanya berpusat di daratan, dengan kedalaman 35 km, jadi tidak berpotensi tsunami," ungkap Suaidi.
Selain itu, kata Suaidi, gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami itu adalah gempa yang bermagnitudo lebih dari 7.
"Gempa barusan hanya aktivitas tektonik biasa, tidak menimbulkan dampak yang berisiko seperti tsunami," terang Suaidi.
Baca juga: 28 Rumah Perantau Minang Rusak Akibat Gempa Cianjur, Ikatan Keluarga Minang Dirikan Posko
"Hal seperti ini sering terjadi di wilayah Sumatera Barat, sebab sudah lumrah aktivitas tektonik seperti ini terjadi," tambah Suaidi.
Suaidi menyampaikan, masyarakat di sekitar wilayah yang merasakan dampak gempa, diharapkan untuk tidak panik dan tetap tenang.
Lalu, kata Suaidi, masyarakat diminta juga untuk memeriksa keadaan rumah mereka pasca gempa.
Sebab, walaupun gempanya tidak terlalu kencang, kata Suaidi, bangunan yang mulai rapuh juga rentan untuk roboh oleh gempa dengan magnitudo 4,6 itu.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar/Alif Ilham Fajriadi)