Kota Pariaman
Berantas DBD, Dinkes Pariaman Galakan Gotong Royong dan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Kepala Dinkes Kota Pariaman Nazifah berujar, dua hal itu ia galakan untuk meminimalisir kasus DBD di Kota Pariaman.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Melihat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus berkembang di Kota Pariaman, Dinas Kesehatan (Dinkes) galakan gotong royong dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Dinkes Kota Pariaman Nazifah berujar, dua hal itu ia galakan untuk meminimalisir kasus DBD di Kota Pariaman.
"Saat ini kami utamakan PSN, tujuannya agar tidak ada tempat sarang nyamuk," katanya.
Sedangkan penyemprotan atau Fogging merupakan upaya akhir dalam mengatasi DBD.
Dalam upaya ini Nazifah juga mengimbau warga untuk meminimalisir media nyamuk bersarang.
Baca juga: Terus Melonjak karena Musim Hujan, DBD di Kota Pariaman Sudah 170 Kasus
Seperti kain yang bertumpuk atau digantung, rutin menguras bak mandi serta tempat-tempat lainnya yang dapat menampung air.
Diketahui pada Oktober 2022 jumlah kasus DBD di Pariaman 140 kasus, lalu pada pertengahan November ini meningkat jadi 170 kasus.
Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2021 yang hanya 59 kasus.
Menurut Nazifah peningkatan tersebut terjadi karena terjadinya perubahan cuaca sehingga banyak bermunculan tempat berkembang biakan nyamuk.
Diberitakan sebelumnya, angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) hingga pertengahan November ini sudah bertambah menjadi 170 kasus, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan, Dinkes Pariaman Minta Masyarakat Ikut Berantas Sarang Nyamuk
Penambahan kasus ini kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman Nazifah melonjak akibat kondisi cuaca yang sering berubah.
Saat ini diketahui wilayah Kota Pariaman atau Sumatera Barat (Sumbar) sedang musim hujan.
Ia menerangkan sejak bulan Oktober 2022 ada peningkatan sebanyak 30 kasus.
"Total kasus DBD hingga saat ini ada 170 kasus dan tiga orang meninggal," kata, Nazifah.
Jumlah kasus ini meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2021 yang jumlahnya 59 kasus.
Baca juga: 152 Kasus DBD di Kota Pariaman Periode Januari hingga Oktober 2022, 3 Diantaranya Meninggal
Kata Nazifah kasus DBD tersebut tersebar di seluruh kecamatan di daerah itu, namun terbanyak ditemukan di Pariaman Tengah dan Selatan.
Ia mengimbau warga Kota Pariaman itu untuk meminimalisir media nyamuk bersarang.
Mulai dari kain yang bertumpuk atau digantung, rutin menguras bak mandi serta tempat-tempat lainnya yang dapat menampung air.(TribunPadang.com/Panji Rahmat)
