PT Semen Padang

Indra Yeni, Merdekakan Kaum Perempuan, Lewat Tenun Unggan Lansek Manih Sijunjung

Dia hanya perempuan biasa yang menekuni usaha kerajinan tenun di kampung halamannya di Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Pro

Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
Indra Yeni, Merdekakan Kaum Perempuan Lewat Tenun Unggan Lansek Manih 

Kemudian, meja tenun dibuat sendiri oleh suaminya bernama Syami Usman Chaniago, yang memang berprofesi sebagai tukang kayu.

Namun sayangnya, usahanya untuk mengembangkan bakatnya sempat jadi cemooh sejumlah orang.

Bahkan, ada yang menyebut dia gila, karena Unggan terisolir dan tidak ada orang yang akan membeli songketnya. Meski begitu, dia tak peduli.

Dengan kerja keras, dia terus berusaha mengembangkan usaha kerajinan tenun.

Barulah pada tahun 2004, Yeni menyerah dan tak mampu untuk melanjutkan usaha kerajinannya.

Penyebabnya, kata wanita yang akrab disapa Yeni itu, bukan karena cemoh orang-orang, tapi faktor buruknya akses jalan di Unggan.

Baca juga: Komitmen Semen Padang terhadap Keanekaragaman Hayati, Anita: Banyak Flora dan Fauna Hidup Area Ini

"Saya tidak menyalahkan orang bilang saya gila, karena memang Unggan itu daerah terisolir dan paling ujung di Sijunjung. Akses jalannya buruk dan susah dilewati kendaraan.

Saya sering jatuh dari sepeda motor saat mau beli bahan tenun di Silungkang. Kadang-kadang, benang yang saya beli tadi juga ikut jatuh," katanya.

"Ini baru soal akses jalan, belum lagi soal tidak adanya jaringan seluler yang membuat saya sulit untuk berkembang.

Karena, jual tenun itu tidak bisa dari mulut ke mulut, harus kuat promosinya dan membangun jaringan.

Tentunya, membangun jaringan itu butuh komunikasi yang lancar, tentunya lewat sambungan telephone," sambung Yeni.

Pada Tahun 2005, katanya melanjutkan, dia kembali melanjutkan usaha kerajinan tenun.

Selain untuk menambah pemasukan keluarga, upayanya untuk kembali memulai usaha kerajinan tenun juga karena desakkan sejumlah kaum perempuan di Unggan yang sebelumnya sempat dibinanya.

Perlahan tapi pasti, pada tahun 2007 usaha tenunnya mulai berkembang cukup baik berkat meng-inovasikan hasil tenun untuk bahan baju.

"Kalau sebelumnya, saya hanya buat tenun untuk songket. Alhamdulillah, pasar tenun untuk baju ini sangat bagus,"

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved