PT Semen Padang

Indra Yeni, Merdekakan Kaum Perempuan, Lewat Tenun Unggan Lansek Manih Sijunjung

Dia hanya perempuan biasa yang menekuni usaha kerajinan tenun di kampung halamannya di Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Pro

Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
Indra Yeni, Merdekakan Kaum Perempuan Lewat Tenun Unggan Lansek Manih 

SEKITAR dua dekade silam, Indra Yeni bukan siapa-siapa. Dia hanya perempuan biasa yang menekuni usaha kerajinan tenun di kampung halamannya di Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Namun siapa sangka, berkat kegigihannya, usaha tenunnya berkembang pesat bahkan merambah pasar Timur Tengah.

Tidak hanya itu, bahkan di tengah kesuksesannya, pemilik Tenun Unggan Lansek Manih ini pun mampu memerdekakan sebagian kaum perempuan, khususnya di Nagari Unggan dan Sijunjung pada umumnya.

Terlebih, Indra Yeni juga konsisten memberdayakan perempuan lewat usaha tenunnya. Termasuk, memberikan pelatihan tenun dibeberapa daerah di Sijunjung.

Baca juga: Dirut Semen Padang Apresiasi 5 Tim Inovasi yang Raih Predikat Tertinggi IQPC 2022

"Saya memberdayakan perempuan melalui kerajinan tenun ini, agar mereka bisa merdeka untuk dirinya sendiri. Perempuan itu harus membantu keluarganya di segi pendapatan ekonomi.

Terjadinya kekerasan dalam rumah tangga disebabkan faktor ekonomi yang tidak mencukupi," kata Indra Yeni, saat ditemui di pusat pelatihan tenun songket tradisonal di Nagari Kamang, Kecamatan Kamang Baru, Sijunjung, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, selain kaum perempuan harus membantu ekonomi keluarganya, kaum perempuan harus mandiri dan jangan terus bergantung pada suaminya.

Karena, apabila kaum perempuan ditinggal pisah suaminya, baik karena perceraian maupun pisah karena sang suami sudah meninggal dunia, tentunya kaum perempuan akan kesulitan untuk penopang kehidupan selanjutnya.

"Ini sudah banyak contohnya," ujar Indra Yeni.

Baca juga: Lima Bulan Riset, Jovan Mahasiswa Fisip Unand Menjuarai Kompetisi Jurnal Karya Ilmiah Semen Padang

Indra Yeni menceritakan kisah suksesnya merintis usaha Tenun Unggan Lansek Manih yang dimulainya sejak 1994.

Kata dia, satu tahun sebelumnya, dia pernah belajar menenun dengan orang Pandai Sikek yang tinggal di Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluhkota.

Saat itu, Yeni masih tinggal bersama suaminya di Halaban.

Tiga bulan belajar, pada Tahun 1994 dia pun pindah kekampung halamannya di Nagari Unggan.

Di Unggan, sebutnya, dia pun mulai mengembangkan bakatnya dengan merintis usaha tenun dengan merek Tenun Unggan Lansek Manih.

Dengan modal Rp950 ribu, dia pun membeli alat tenun bekas satu pasang.

Baca juga: Komitmen Semen Padang terhadap Keanekaragaman Hayati, Anita: Banyak Flora dan Fauna Hidup Area Ini

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved