PLN UIW Sumbar

Atasi Persoalan Sampah di Padang, PLN Kembangkan Usaha Budidaya Maggot BSF MinaGot Sumbar

Kelompok Usaha Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF), MinaGot Sumbar merupakan kelompok usaha asal Kuranji Kota Padang yang peduli atasi sampah

Penulis: rilis biz | Editor: Rizka Desri Yusfita
IST
General Manager UIW Sumbar yang diwakili Manager PLN UP3 Padang Jeffri Husni , dalam sambutannya mengatakan TJSL PLN nantinya akan dioptimalkan untuk pengembangan usaha MinaGot Sumbar, diantaranya dengan pengadaan alat perlengkapan kerja budidaya maggot untuk lebih maksimal dan berdaya guna, (25/10/2022). 

Simbolis pemberian bantuan dilakukan pada Selasa (25/10/2022) di lokasi MinaGot Minang, Komplek Bukit Belimbing Indah Blok A5 No.3 Kelurahan Kuranji Kota Padang.

Baca juga: PLN Siap Pasok Kembali Listrik, tanpa Kedip untuk Ajang World Superbike di Mandalika

General Manager UIW Sumbar yang diwakili Manager PLN UP3 Padang Jeffri Husni, dalam sambutannya mengatakan TJSL PLN nantinya akan dioptimalkan untuk pengembangan usaha MinaGot Sumbar, diantaranya dengan pengadaan alat perlengkapan kerja budidaya maggot untuk lebih maksimal dan berdaya guna.

"Bantuan PLN akan digunakan untuk pembuatan gazebo atau bengkel, pembelian mesin pencetak, pembelian timbangan 100-150 kg untuk timbangan sampah organik, pengadaan handtruck 150 kg untuk mengangkut barang, pembelian rak-rak peletakan maggot, wadah penjemuran, hingga biaya pelatihan kewirausahaan budidaya maggot," lanjut Jeffri.

Rahayu bersama komunitas Penggiat Maggot Sumbar, dihadapan manajemen PLN dan pejabat pemerintah yang hadir menyampaikan bahwa, penggiat budidaya maggot di Sumbar siap jika pemerintah maupun instansi mengajak komunitas berdiskusi dan melakukan program bersama untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Padang maupun di Provinsi Sumbar.

Rahayu meyakinkan, satu sendok ulat maggot dapat mengelola 80-150 kg sampah selama 21 hari.

Maka Maggot bisa mengatasi masalah sampah di Kota Sumbar jika didukung dan diberdayaan secara maksimal.

Rahayu bahkan optimis, Budidaya Maggot bisa menyelesaikan solusi penumpukan sampah Kota Padang hingga 60 persen .

"Apalagi jika upaya kami didukung dengan kebijakan pemerintah, contohnya menghimbau warga untuk memilah sampah organik dna sampah non organik," ungkap Rahayu.

Baca juga: YBM PLN UP3 Solok Tebar Berkah 100 Paket Daging untuk Santri Dhuafa Ponpes Waratsatul Anbiya

Sementara itu Asisten 2 Pemko Padang Didi Ariyadi menyampaikan, budidaya maggot merupakan solusi yang sangat menjanjikan apalagi melihat kondisi lingkungan Kota Sumbar, khususnya Kota Padang saat ini.

"Sampah Kota Padang per harinya yang dikirim ke TPA mencapai 500 ton."

"Jika masing-masing dari kita berinisiatif untuk membudidayakan maggot, dimulai dari kecamatan, kelurahan, atau mungkin ke depannya setiap RW hingga rumah-rumah warga memiliki pembubidayaan maggot secara mandiri, tentu akan menggembirakan bagi lingkungan kita."

"Ini akan mengurangi beban sampah yang harus dikirim ke TPA Kota Padang," terangnya.

Didi Ariyadi pun menyampaikan, jika debit sampah 500 ton per hari terus bertambah, dan tidak ada solusi pengelolaan, maka 4-5 tahun ke depan Kota Padang akan kehabisan lokasi TPA.

"Terima kasih atas inisiatif yang sangat mulia dari teman-teman MinaGot Sumbar. Terima kasih sudah membentuk usaha berwawasan lingkungan. Ini sangat sejalan dengan misi Kota Padang yaitu meningkatkan usaha go green."

"Terima kasih juga kepada PLN yang mendukung gerakan MinaGot Sumbar. Semoga usaha ini terus berkembang dan maju seperti harapan kita bersama," ungkapnya. (rls)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved