Gagal Ginjal pada Anak
Soal Gagal Ginjal Akut pada Anak, IDAI Sumbar: Waspada Beli Obat Bebas, Kalau Demam Bisa Dikompres
Gejala ringan seperti batuk, pilek demam tidak bisa dipandang enteng saat ini, tapi juga tidak boleh terlalu cemas. Intinya tahan dulu beli obat bebas
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan ginjal akut progresif atipikal yang cenderung diderita anak.
Diketahui, sejak akhir Juli 2022, ada 22 orang anak di Sumbar menderita penyakit tersebut.
Sebanyak 12 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Ketua IDAI Sumbar dr. Finny Fitry Yani meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Kata dia, gejala penyakit ringan seperti batuk, pilek demam tidak bisa dipandang enteng saat ini, tapi juga tidak boleh terlalu cemas.
Baca juga: Kronologi Temuan 22 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Sumbar
"Intinya tahan dulu beli obat bebas, demam biasa di suhu 37 hingga 38 derajat celsius bisa dikompres atau banyak minum air putih," ujar Finny saat konferensi pers di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Kamis (20/10/2022).
Lalu, kata dia, jika demam yang diderita anak sudah dua hari maka segera berobat ke Puskesmas.
Dokter puskesmas, kata dia, sudah bisa membedakan tingkat kewaspadaan, sehingga tidak mesti ke dokter spesialis anak.
"Dokter puskesmas sudah diberi tahu tentang gejala penyakitnya, sehingga sudah memahami mana yang akan dirujuk," katanya.
Selain itu, para orang tua diminta juga memperhatikan buang air kecilnya anaknya.
Baca juga: Dinkes Sumbar-BPOM akan Menelusuri Apotek, Pastikan Tak Jual Obat Sirop Duga Picu Gagal Ginjal Akut
Kemudian, Finny menyarankan agar anak-anak tidak terus-menerus memakai pempers, sehingga buang air kecil anak tetap dapat dipantau.
Lalu, anak mesti tercukupi cairan tubuhnya, anak harus banyak minum air putih.
(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)
