Aturan Seragam Sekolah
Aturan Pakaian Adat di Sekolah Dinilai Memberatkan, Orang Tua Siswa: Harganya Mahal
Sejumlah orang tua siswa menanggapi aturan seragam sekolah yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Santi menilai memberatkan
Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah orang tua siswa menanggapi aturan seragam sekolah yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Aturan seragam sekolah itu tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan itu salah satunya mengatur soal penggunaan pakaian adat masing-masing daerah untuk hari tertentu.
Baca juga: Pengamat Nilai Aturan Pakaian Adat di Sekolah Beratkan Orang Tua, Seharusnya Disubsidi Pemerintah
Santi, orang tua siswa SDN 37 Anduring menyebut aturan ini bakal memberatkan orang tua.
Ia mengaku sebelumnya telah mengetahui kabar penggunaan pakaian adat ini.
"Tapi sampai hari ini belum ada pemberitahuan (dari sekolah)," kata warga Lubuk Lintah itu, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Aturan Pakaian Adat di Sekolah, Wagub Sumbar: Bisa Menggerakkan UMKM yang Produksi Pakaian Adat
Santi menuturkan, pakai adat yang bakal digunakan itu tidaklah murah. Apalagi bagi para orang tua yang perekonomiannya sulit.
Secara pribadi, ia menyebut tidak akan memaksakan diri untuk membelikan anaknya pakaian adat.
"Harganya kan mahal. Perekonomian juga sedang sulit," ungkap dia.
Baca juga: Aturan Pakaian Adat pada Hari Tertentu, Disdikbud Padang: Beberapa Sekolah Telah Menerapkan
Orang tua siswa lainnya, Erni juga belum diberi tahu oleh pihak sekolah. Ia juga masih bingung soal hari apa saja pakaian adat digunakan.
"Belum ada pemberitahuan, belum jelas apakah di sini juga diterapkan," kata terpisah.
Erni mengatakan, ada atau tidaknya pakaian adat bagi siswa, itu tidak akan mempengaruhi proses pembelajaran.
Sementara itu, seorang guru yang ditemui TribunPadang.com mengungkapkan, kebijakan ini kurang tepat kalau diterapkan disekolahnya.
Ia menyebut, hal itu akan memperjelas kesenjangan ekonomi antar siswa. Sebab harga pakaian adat tersebut terbilang mahal.
"Kita bisa lihat karena rata-rata perekonomian siswa di sini menengah ke bawah," ujar dia yang enggan namanya ditulis.