Kota Padang
Padang Menuju Kota 100 Benteng: Jadikan Lubang Jepang sebagai Kawasan Pariwisata Sejarah
TIM Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FIB Unand melaksanakan acara Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan tema untuk mengangkat atau menjadikan
TIM Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FIB Unand melaksanakan acara Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan tema untuk mengangkat atau menjadikan kawasan Lubang Jepang di Kelurahan Tabiang Banda Gadang sebagai kawasan pariwisata sejarah.
Rilis yang diterima redaksi, Jumat (7/10/2022) menyebutkan acara kali ini dilaksanakan di Ruang Sidang Dekanat FIB Unand pada Selasa (27/9/2022), yang mengundang narasumber yaitu; Dr Zulqaiyyim, M.Hum, dari Program Studi Ilmu Sejarah Unand.
Selain itu FGD ini juga turut mengundang tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bidang Museum dan Cagar Budaya, Marshalleh Adaz serta tim dari Badan Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Sumatera Barat. Efrianto, SS, MHum, dan Ferawati, SS.
Acara FGD ini berkaitan dengan keberlanjutan kegiatan dalam rangka menindaklanjuti dari rencana Pemerintah Kota Padang untuk menjadikan Lubang Jepang di Kelurahan Tabiang Banda Gadang sebagai kawasan pariwisata sejarah.
Sebelumnya, beberapa langkah awal dalam rangka pengumpulan data terkait mengenai Lubang Jepang yang ada dikawasan Tabiang Banda Gadang telah dilaksanakan oleh Tim PkM FIB Unand.

Ditemukannya beberapa titik Lubang Jepang yang ada dikawasan Naggalo yaitu di daerah Gunuang Pangilun dan di Kelurahan Tabiang Banda Gadang, memperlihatkan begitu pentingnya posisi Kota Padang sebagai sebuah wilayah pertahanan militer pada masa kolonial Belanda dan penjajahan Jepang.
Pada kesempatan itu, Zulqaiyyim, mengemukakan bahwasannya kondisi geografis Kota Padang kemudian menjadikan Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendirikan wilayah pertahanan di daerah ini.
Lebih lanjut dikemukakan Zulqaiyyim, keberadaan Lubang Jepang atau bunker pertahanan tersebut tentu tidak berdiri sendiri, pasti ada hubungannya dengan sistem bunker lainnya yang ada di wilayah Padang pada masa pemerintahan Jepang.
Menurutnya, tujuan pembangunan Lubang Jepang atau bunker ini oleh pemerintahan Jepang adalah untuk menghadang serangan musuh dari arah laut.
Senada pemaparan tersebut, kemudian Marshalleh Adaz menyatakan bahwasannya untuk wilayah Kota Padang sendiri saat ini terdapat enam puluh titik pertahanan yang berbentuk bunker, termasuk di dalamnya bunker atau Lubang Jepang yang berada di Kelurahan Tabiang Banda Gadang.
Sejauh ini lanjutnya, pendirian bunker atau Lubang Jepang ini bias kita lihat sebagai sebuah keingin Jepang untuk menjadikan wilayah pesisir pantai sebagai daerah pusat pertahanan Jepang.
Apa bila dilihat dari pemilihan wilayah untuk pendirian bunker atau Lubang Jepang yang berada di Kota Padang, bahwasannya bisa saja Jepang mempergunakan taktik perang Sun Tzu untuk menghadapi musuh," kata Marshalleh Adaz.
Dia menambahkan taktik perang ini adalah mempergunakan cara untuk menguasai daerah ketinggian dalam hal pertahanan untuk menghadapi serangan musuh yang datang.
Masih dalam FGD, mengenai bunker atau Lubang Jepang yang ada di Kota Padang ini, menjadi sebuah topik yang hangat untuk dibahas kali ini.

Sedangkan, Dekan FIB Unand melalui Wakil Dekan (WD) I, Dr Ike Revita berharap nantinya target dari luaran PkM ini salah satunya adalah profil mengenai bunker atau Lubang Jepang dapat disajikan melalui narasi sejarah dalam bentuk booklet.