BERITA POPULER SUMBAR
BERITA POPULER SUMBAR: Angkot Terbalik di Bukittinggi dan Vaksin Meningitis di Sumbar Kosong
Berita populer Sumbar angkot terbalik di Bukittinggi dan vaksin meningitis di Sumbar kosong.
TRIBUNPADANG.COM - Inilah berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang angkot terbalik di Bukittinggi dan vaksin meningitis di Sumbar kosong.
Simak berita selengkapnya:
1. Kronologi Angkot di Bukittinggi Terbalik versi Polisi: Sopir Diduga Hilang Kendali
Kronologi terbaliknya angkutan kota (Angkot) yang ditumpangi 15 orang mahasiswi di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelummya, dikabarkan satu unit angkot IKABE bernomor polisi atau Nopol BA 18XX LU terbalik pada saat melaju di ruas jalan.
Akibatnya, 15 orang korban yang merupakan mahasiswi satu perguruan tinggi di Kota Bukittinggi dibawa ke rumah sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) guna dapat penanganan medis.
Selain itu, terdapat satu orang mahasiswi terpaksa dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Baca juga: Kronologi Angkot di Bukittinggi yang Terbalik versi Polisi: Sopir Diduga Hilang Kendali
Baca juga: 15 Mahasiswa di Bukittinggi Jadi Korban Lakalantas, Angkot yang Ditumpangi Mereka Terbalik
Kasat Lantas Polres Bukittinggi, AKP Ghanda Novidingrat Gunawan, mengatakan korban mengalami luka ringan.
"Mobil angkot IKABE BA 18XX LU dikemudikan oleh sopir yang berinisial Y," kata AKP Ghanda Novidiningrat Gunawan, Rabu (5/10/2022).
Sekitar pukul 08.30 WIB, angkot tersebut membawa penumpang sebanyak 15 orang mahasiswi yang kemudian menjadi korban.
"Angkot ini datang dari arah atas Ngarai menuju arah Lembah," kata AKP Ghanda Novidiningrat.
Ia menyebutkan, angkot ini diduga mengalami hilang kendali.
"Kemudian sopir membanting setir ke kanan," ujar AKP Ghanda Novidingrat.
Akibatnya, angkot terbentur ke pembatas jalan sebelah kanan dari arah Atas Ngarai menuju Lambah.
"Setelah itu mobil angkot berbalik arah dan terbalik dengan sisi kanan bagian atas," pungkas AKP Ghanda Novidiningrat Gunawan.
2. Vaksin Meningitis di Sumbar Kosong, Calon Jemaah Umroh Harus Tunggu Kiriman Stok Baru
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan stok vaksin meningitis kosong mulai Rabu (5/10/2022).
Kepala KKP Kelas II Padang, Ahmad Hidayat, menjelaskan pihaknya terakhir memberikan pelayanan suntik vaksin meningitis bagi calon jemaah umroh pada Selasa (4/10/2022).
"Sekarang kita lagi kosong sejak hari ini, sekarang kita menunggu kiriman dari pusat, kemaren kita masih melayani yang sudah mendaftar online," katanya saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Alasan Wajib Vaksin Meningitis Bagi Calon Jemaah Haji dan Umroh, Cegah Penyakit Meningokokus
KKP Padang saat ini menunggu kiriman stok vaksin baru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Nantinya akan ada sekitar 4 ribu dosis vaksin meningitis untuk Sumbar.
Terkait penyebab vaksin kosong, dia mengatakan distribusi di tingkat pusat saat ini sedikit terhambat.
"Kalau kami vaksinnya alokasi dari pusat, dari Kemenkes RI, kemungkinan penyediaan di tingkat pusat agak terhambat," katanya.
Dia mengatakan saat ini di dunia ini hanya ada satu suplier vaksin meningitis yaitu dari negara China.
Vaksin itu sebelumnya sudah dipesan, namun terhambat pengirimannya ke Indonesia akibat lockdown saat pandemi Covid-19.
Dia mengatakan vaksin meningitis merupakan hal wajib yang harus dipenuhi oleh calon jemaah umroh.
Peraturan ini merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.
"Biasanya calon jemaah umrah berangkat paling cepat dua minggu setelah disuntik vaksin, biasanya pemulihan sebelum berangkat," katanya.
Saat ini masih ada waktu untuk menunggu stok baru bagi calon jemaah umroh.
Menurut dia tidak ada alternatif lain jika tidak ada vaksin meningitis bagi calon jemaah umroh.
Cara satu-satunya menunggu stok vaksin baru.
"Sekarang menunggu dikirim dari pusat, sudah ada di Jakarta dan tinggal pengirimannya saja ke KKP," katanya.
Dia mengatakan untuk kebutuhan di Sumbar ada sekitar 160 orang per harinya.
Penyuntikan vaksin itu terbagi dua yaitu 80 dosis di kantor induk KKP Padang dan 80 dosis lagi untuk pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). (*)