Gempa Mentawai

Sejarah Gempa Mematikan di Sumatera Barat, Pernah Tewaskan 354 Orang dan Rusak 7.137 Unit Bangunan

Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang mencatat sejarah gempa bumi merusak yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebelum Gempa Mentawai

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: afrizal
Istimewa/Kalaksa BPBD Mentawai
Gempa Mentawai- Sejumlah kerusakan ditimbulkan akibat gempa bumi yang guncang Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022) pagi. Seorang warga di Betaet juga dilaporkan luka di kepala tertimpa balok kayu di rumah. Saat ini korban ditangani petugas Puskesma Betaet, Mentawai, Sumatera Barat 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Gempa Mentawai magnitudo 6.1 yang terjadi Minggu (11/9/2022) pagi mengejutkan warga sekitar. 

Getaran gempa Mentawai ini pun terasa hingga daerah lainnya di Sumatera Barat. 

Sejumlah korban dan kerusakan pun dilaporkan terjadi di Pulau Siberut, Sumatera Barat akibat gempa Mentawai ini. 

Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang mencatat sejarah gempa bumi merusak yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi saat konferensi pers pada Minggu (11/9/2022) menyampaikan, sejak tahun 1835 ada delapan kali gempa bumi yang merusak.

Baca juga: Waspada Megathrust Mentawai, BMKG: Jika Terjadi Warga Punya Waktu 5 Menit untuk Evakuasi

Pada 26 Agustus 1835, terjadi gempa bumi di Padang yang berdampak pada kerusakan ringan dan keretakan pada bangunan.

Kemudian, pada 5 Juli 1904 juga terjadi gempa bumi merusak di Pantai Siri Sori, Mentawai yang mengakibatkan tsunami.

Selanjutnya, 18 Juni 1926, gempa kuat juga terjadi di Padang Panjang.

Gempa ini mengakibatkan lebih 354 orang meninggal dunia.

Sementara, juga mengakibatkan bencana di daerah lain, yaitu di Danau Singkarak, Bukittinggi, Danau Maninjau, Kabupaten Solok, Sawahlunto serta Alahan Panjang.

Baca juga: Belajar dari Riwayat Gempa Merusak di Mentawai, Pemerintah Diminta Edukasi Masyarakat Soal Mitigasi

Ribuan warga mengungsi akibat gempa Mentawai
Ribuan warga mengungsi akibat gempa Mentawai, Minggu (11/9/2022) (Tagana Kepulauan Mentawai)

Lebih lanjut, pada 8 Maret 1977 gempa bumi terjadi di Pasaman, yang berdampak pada kerusakan 737 rumah di Sinurat.

Lalu, 7 Oktober 1955, gempa dengan kekuatan guncangan 7 Skala Richter (SR) berpusat di Kerinci (Sungai Penuh).

Dampak dari gempa tersebut ialah 84 orang tewas, 558 orang luka berat, 1.310 orang luka ringan.

Sementara 7.137 unit bangunan dilaporkan rusak, di antaranya rumah, transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar hingga pertokoan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved