Sumatera Barat
Rapat Terbatas Tim Pengendali Inflasi, Buya Mahyeldi: Inflasi Sumbar Turun 7,1 Persen
GUNA menekan laju inflasi, Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi hadir dalam Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pe
GUNA menekan laju inflasi, Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi hadir dalam Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Rilis yang diterima redaksi, Jumat (2/9/2022) menyebutkan rapat khusus ini digelar di Ruang Rapat Loka Kretagama Lantai 3 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Hadir dalam rapat terbatas tersebut Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia, Kepala Badan Pangan Nasional, Sesmenko Bidang Perekonomian, Deputi I Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan.
Lanjutnya, Kepala BKF Kementerian Keuangan, Tim Asistensi, Staf Ahli, Staf Khusus, Kementerian Dalam Negeri, kementerian keuangan, Badan Pangan Nasional, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Turut hadir pula bersama Buya Mahyeldi, Kepala Daerah dari beberapa provinsi, yaitu Jambi, Riau, Aceh, Kepulauan Bangka Belitung, Papua, Sumatera Selatan dan Kalimantan tengah. Juga kepala daerah lainnya secara daring/zoom meeting.
Dalam Rapat terbatas ini Buya Mahyeldi Gubernur Sumatera Barat menyampaikan pemerintah sumbar telah berupaya menekan lajunya inflasi.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya telah terjadi deflasi. Angka inflasi di Sumatera barat turun di 7,1 persen. Hal ini akan terus diupayakan hingga angka inflasi berada dibawah 5 persen.
Sementara itu, Airlangga Hartarto mengumumkan inflasi bulan Agustus 2022 secara Nasional tercatat sebesar 4,69 persen.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya terjadi deflasi 0,21 persen,” ujar Airlangga pada saat press conference setelah rapat koordinasi terbatas (rakortas) dilaksanakan.
Airlangga mengklaim capaian ini terjadi karena upaya ekstra yang dilakukan pemerintah. Hal ini sesuai arahan presiden untuk menjaga stabilitas harga dan capaian inflasi 2022.
Tim Pengendalian Inflasi Pusat pun telah mengirim surat kepada seluruh gubernur untuk memperkuat TPID.
“TPID ini tercermin dari inflasi volatile food yang sudah mengalami deflasi 2,9 persen,” kata Airlangga.
Angka tersebut, lanjut Airlangga, perlu diturunkan lagi. “Kemarin angkanya di 11,7 persen. Ini terbantu panen merata dan penurunan harga komoditas bawang merah,” kata dia.
Adapun secara spasial, 66 kabupaten/kota mengalami inflasi di atas nasional. Angka ini turun dari sebelumnya yang mencapai 69 kabupten/kota. Sementara itu dalam tingkat provinsi tercatat 27 provinsi yang inflasinya masih di atas nasional.
Baca juga: Konferensi Pers dari Singapura, Airlangga Sampaikan Persetujuan RCEP & Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Airlangga menyebut Provinsi Jambi sudah mengalami deflasi, tetapi angka inflasinya masih 7,7 persen. Kemudian Sumatera Barat, angka inflasinya 7,1 persen; Riau inflasi 5,8 persen; Bangka Belitung inflasi 6,37 persen, dan Aceh mengalami inflasi sebesar 6,33 persen. Sedangkan inflasi di Sumatera Selatan tercatat 5,04 persen dan Kalimantan Tengah sebesar 6,94 persen.