Jejak Harimau di Agam

2 Hari Terakhir, Warga Aia Taganang Matur Hilir Agam, tak Mendengar Auman Diduga Harimau Sumatera

Selama dua hari terakhir, tiada lagi laporan dari warga Jorong Aia Taganang mengenai aktivitas diduga harimau Sumatera di daerah tersebut.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
istimewa/BKSDA Sumbar
Selama dua hari terakhir, tiada lagi laporan dari warga Jorong Aia Taganang mengenai aktivitas diduga harimau Sumatera di daerah tersebut. Ilustrasi: Jejak kaki harimau sumatera yang ditemukan di Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (31/1/2022). 

Satu ekor anjing ditemukan di kawasan ladang warga, dan satu ekor lainnya bahkan diduga diserang di dekat rumah warga.

"Anjing yang pertama ditangkapnya di ladang juga, yang kedua di samping rumah warga, di bawa arah ke ladang lebih kurang 200 meter juga, dan dilepaskannya di dekat kerbau," ujar dia.

"Informasinya yang pasti anjing ditangkapnya sudah dua ekor, tapi tak dimakannya," imbuh dia.

Kemudian, kondisi dua ekor kerbau mengalami luka-luka. Kejadian ini, kata dia terjadi tanggal 20/8/2022.

"Kerbau yang satu luka di bagian lutut kaki belakang sebelah kiri, yang satunya hanya gores saja," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dua ekor anjing mati dan dua ekor kerbau milik warga luka-luka diduga dimangsa harimau Sumatera.

Kejadian ini dilaporkan terjadi di Jorong Aia Taganang Nagari Matur Hilir Kecamatan Matur Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.

Hal itu dibenarkan oleh Camat Matur Subchan kepada TribunPadang.com, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Ada Jejak Kaki Harimau Sumatera di Kabupaten Solok, BKSDA: Status Masih Waspada

Baca juga: Jejak Kaki Harimau Kejutkan, Warga Nagari Gantung Ciri Kabupaten Solok, Ditemukan di Ladang Rakyat

"Mula kejadiannya sekitar dua pekan yang lalu, saat itu warga menemukan jejak hewan diduga harimau, namun belum mengganggu," kata Subchan.

Namun, pada tanggal 20/8/2022 hewan diduga harimau itu menyerang ternak milik warga.

"Didapat informasi ada dua ekor anjing diserang dan mati, sementara dua ekor kerbau terluka," katanya.

Ia mengatakan, dua ekor kerbau yang terluka itu berusia satu tahun dan tiga tahun.

Sementara, pemilik kerbau itu ialah warga bernama Mursidi (50), yang digembalakan oleh Basri.

Selanjutnya, dua ekor anjing peliharaan yang mati diduga diserang 'Inyiak Balang' ini milik Ap (25) dan Eri (30).

Lalu, pada hari Kamis (25/8/2022) warga kembali menjumpai jejak kaki diduga hewan bernama latin Panthera Tigris Sumatrae ini.

Tak hanya itu, kata dia, warga juga ada yang mendengar bunyi auman harimau, sehingga membuat warga semakin cemas.

"Atas kejadian itu, kami sudah koordinasi dengan pihak BKSDA," kata Subchan. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved