Jejak Harimau di Agam

2 Hari Terakhir, Warga Aia Taganang Matur Hilir Agam, tak Mendengar Auman Diduga Harimau Sumatera

Selama dua hari terakhir, tiada lagi laporan dari warga Jorong Aia Taganang mengenai aktivitas diduga harimau Sumatera di daerah tersebut.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Emil Mahmud
istimewa/BKSDA Sumbar
Selama dua hari terakhir, tiada lagi laporan dari warga Jorong Aia Taganang mengenai aktivitas diduga harimau Sumatera di daerah tersebut. Ilustrasi: Jejak kaki harimau sumatera yang ditemukan di Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (31/1/2022). 

Jejak diduga milik harimau Sumatera ini ditemukan di beberapa tempat. 

Baca juga: Kronologi 2 Ekor Anjing Diduga Diserang Harimau Sumatera di Matur, Wali Jorong: Seekor Dekat Rumah

Baca juga: Harimau Sumatera di Matur Diduga Serang Ternak Warga, 2 Ekor Kerbau Ditemukan Luka dan 2 Anjing Mati

Namun, menurut Wali Jorong Aia Taganang Mustahidus Syahri, warga belum begitu resah kala itu.

Warga tidak terlalu cemas beraktivitas di kebun atau ladang milik mereka, karena hanya melihat jejak kaki saja. 

"Kalau jejak kaki itu sudah sejak bulan Maret ditemukan warga, tapi warga belum terlalu cemas sebelumnya," ujarnya, Jumat (26/8/2022),

Namun, belakangan warga mulai resah karena sejumlah hewan ternak menjadi mangsa diduga harimau Sumatera itu.

Wali Jorong melanjutkan, jejak kaki hewan itu ditemukan di sebuah ladang warga.

"Sedangkan jarak dari rumah terdekat sekitar 200 meter," kata Mustahidus.

Baca juga: Ada Jejak Kaki Harimau Sumatera di Kabupaten Solok, BKSDA: Status Masih Waspada

Baca juga: Heboh Kemunculan Harimau di Solok, Jejak Kaki Ditemukan di Dua Lokasi Ladang Milik Warga

Dikatakannya, warga diimbau agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di kebun.

"Selain itu, hewan ternak agar dapat dikandangkan di dekat rumah," ujarnya.

Terakhir kata dia, pihaknya sudah menyampaikan kondisi tersebut ke BKSDA.

Diketahui sebelumnya, harimau Sumatera diduga menyerang empat ekor hewan ternak milik warga Jorong Aia Taganang Nagari Matur Hilir Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.

Mustahidus Syahri mengatakan, dua ekor anjing peliharaan warga itu memang mati diduga diserang harimau.

"Jadi tahunya warga, pada pagi hari di ladang ada anjing mati di dekat lokasi kerbau, leher anjing ternyata sudah bolong," kata Mustahidus.

Namun kondisinya, dua ekor anjing itu tidak dilahap oleh diduga hewan bernama latin Panthera Tigris Sumatrae.

Ia mengungkapkan, dua ekor anjing itu dimangsa pada pekan lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved